My Cool Darling || Fang ✔️

[5/10]

Tunggu sebentar ...

♪————♪

"[Name], tunggu!" Fang berlari dengan sekuat tenaga, menerobos kerumunan warga yang sudah siap berkumpul untuk pawai kemerdekaan.

Hari ini adalah hari kelima setelah perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, dan kebanyakan orang sudah mulai mengadakan pawai untuk ikut memeriahkannya.

Saat ini, di tempat tinggal [Name] dan Fang juga sedang mengadakan acara yang serupa. Yang di mana, rencananya pihak warga akan melakukan pawai sejauh 1km.

Fang sebenarnya sudah mempersiapkan semua hal untuk kegiatan ini. Akan tetapi, ia tidak menduga kalau dirinya akan berpisah dengan [Name] di dalam kerumunan itu. Padahal, ia sudah berencana untuk menggandeng tangan kekasihnya itu selama di perjalanan nanti.

"[Name], hei, tunggu!" Semakin Fang berusaha mendekati gadisnya itu, maka semakin jauh pula sang gadis berjalan. Fang jadi sempat heran, sebenarnya [Name] mendengar suaranya atau tidak di sana.

"[Name]!" Kini kerumunan warga mulai terasa semakin ramai. Fang rasanya sudah tidak bisa menggapai punggung [Name] lagi di tengah-tengah gerombolan itu.

Padahal ia yakin, [Name] ada di depannya sekarang.

'Ck, sial!' Fang terpukul mundur, yang artinya sekarang jaraknya dengan sang kekasih semakin jauh. Ia tidak bisa menyusul sang gadis, lantaran di depannya terdapat ibu-ibu yang sedang menggosip sambil berjalan.

Fang ingin menyerah, tapi ia juga tidak bisa membiarkan gadisnya berjalan seorang diri di antara kerumunan itu.

Alhasil, sejak pawai ini sudah berjalan sejauh beberapa meter, Fang terus berusaha menerobos kerumunan itu. Hingga pawai pun selesai selesai setelah perjalanan sejauh 1km dapat dicapai.

★Bonus★

Fang:
"Astaga, [Name]! Aku memanggilmu sejak tadi pagi. Apa kau tidak mendengar suaraku?"

[Name]:
"Oh, jadi itu suaramu, ya? Kupikir om-om narsis yang memanggilku tadi."

Fang:
". . ."

Gopal:
"Bumi pada, Fang. Apa kau bisa mendengarku?"

♪————♪

... [Name] tidak benar-benar sedang menghindariku, kan?

{22 Agustus 2022}