"Kau akan pulang sekarang?" tanya pria itu saat melihat SuHyeok bersiap pulang,
"Ndee... Aku sudah selesai merapikan barang yang baru datang. Catatannya sudah kuletakkan di meja kepala gudang.
Dia akan memeriksanya besok pagi..."
"Mau mampir ke cafetaria sebelum pulang?" tawarnya, "Aku tadi bertemu Nyonya Nam dan dia bilang telah menyimpan sepanci sup daging untuk kita berdua..."
"Ah sangat menggiurkan tapi kurasa aku akan langsung kembali. Ada hal yang harus kulakukan..."
"Kau akan ke tempat penampungan itu?" tanya pria itu dengan alis terangkat,
"Itu bukan tempat penampungan Hyung. Itu hanya rumah yang diperuntukkan untuk mengurusi pendidikan anak-anak..." kata SuHyeok tak suka,
"Tetap saja... Mereka ditinggalkan orang tuanya dan tak tahu kapan akan bisa bertemu mereka lagi... Kuharap dunia luar mendapat karma dari apa yang mereka lakukan pada kita..." sahut pria itu dengan nada dingin,
"Apa maksudmu?" tanya SuHyeok bingung,
"Mereka menelantarkan kita di camp ini...
Kudengar mereka menolak permintaan bantuan kita yang terakhir..." sahut pria itu membanting handuk kecil yang tersampir di bahunya ke lantai dengan kemarahan yang sangat kentara.
SuHyeok sangat mengerti kemarahan teman kerjanya itu, meski tak mengutarakannya begitu gamblang seperti ini. Dia tak ingin mendapat masalah dengan bagian keamanan.
"Semakin sulit meminta bantuan dari mereka. Mendapat supply bahan makanan saja, tidak cukup untuk bertahan..." sahut SuHyeok pelan,
"Nemari..."
"Baiklah... Aku harus pergi!" sahutnya akhirnya,
"Uhm... Hati-hati!"
SuHyeok berjalan keluar dari gudang dan menatap langit yang masih terlihat suram, meski hujan telah sedikit mereda.
'Dia pasti sudah keluar...' batinnya.
SuHyeok telah berencana untuk menjemput OnJo di kaki bukit sejak petualangan terakhir mereka hampir berakhir menjadi bencana. Dia mengkhawatirkan gadis itu... Dan juga... Dia ingin bertemu CheongSan.
SuHyeok mengingat-ingat sosok pria yang ditemuinya seminggu yang lalu. Dia masih seperti terakhir mereka bertemu.
CheongSan memang cenderung lebih kurus. Tubuhnya yang lebih kecil dari SuHyeok membuatnya otomatis terlihat lemah, meski tidak begitu kenyataannya. CheongSan sangat gesit. Dia ikut klub atletik dan termasuk dalam pelari tercepat mereka, meskipun begitu dia tak berambisi menjadi atlet atau berlatih karena dia lebih memilih pulang cepat dan membantu Ibunya di kedai ayam goreng miliknya.
Huft...
SuHyeok menggelengkan kepala mengusir pikiran tak penting dalam otaknya dan mengancingkan varsity jacket miliknya demi menghadang rasa dingin.
Pria itu meloncat dari tembok belakang camp dan berjalan pelan ke arah pohon besar. SuHyeok menatap kumpulan benda dan snack yang mereka kumpulkan di bawah pohon demi mengenang CheongSan dan NamRa.
"Sekarang ini semua tidak diperlukan lagi, kan? Aku tahu CheongSan dan NamRa masih hidup, jadi tugu memorial semacam ini... Tak diperlukan!" gumamnya.
SuHyeok mengambil beberapa batang coklat dan memasukkannya ke dalam saku. Dia akan menunggu OnJo di tepi hutan dan memastikan dia kembali dengan selamat.
***
"Lee CheongSan!" panggilan itu membuat langkah CheongSan terhenti,
"Ndee Cap!" sahutnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Accepted | AllOfUsAreDead Fan Fiction (SuhyeokxCheongsan)
FanfictionLee CheongSan menghilang setelah membantu kawan-kawannya melarikan diri. Dia duel dengan GwiNam dan membuat pria itu tak bisa melarikan diri saat ledakan terjadi. Saat dia sadar dalam keadaan luka parah, NamRa yang menjaganya. Gadis itu juga yang m...