CheongSan dan SuHyeok hendak menuruni bukit untuk memeriksa keadaan OnJo dan NamRa saat tiba-tiba sekumpulan zombie menghadang jalan mereka. Spontan CheongSan maju ke depan SuHyeok, berada di tengah antara sahabatnya dan gerombolan zombie itu.
"Apa yang..."
"Ambush?!"
"Zombie tidak seharusnya seterorganisir itu hingga bisa menyerang kita secara berkelompok seperti ini..." sahut SuHyeok,
"Jelas ini bukan pertama kalinya. Kejadian minggu lalu juga begitu kan?"
"Jika kita mau mendekati lokasi NamRa, maka kita harus mengalahkan mereka semua?
Ini menyebalkan..." rutuk SuHyeok sebal,
"SuHyeok aaa... Berhati-hatilah..." kata CheongSan memperingatkan sahabatnya itu,
"Aegesseo..."
Sekumpulan zombie seperti ini bukanlah masalah besar bagi CheongSan, namun kali ini dia harus bertarung dengan tetap mengawasi SuHyeok agar pria itu tak terluka. Dan ternyata ini cukup mempengaruhi dinamika gerakannya.
Meski bertubuh lebih besar tapi SuHyeok nampak kewalahan harus melawan 2-3 zombie sekaligus.
"SuHyeok aaa... Josim!" seru CheongSan saat melihat salah satu zombie itu berhasil nembuat pemuda itu kewalahan.
SuHyeok jatuh terguling ke arah gerombolan semak di kaki bukit membuat CheongSan terkesiap terkejut menyaksikan semua itu dan seketika itu juga dia mencium aroma familiar.
"Aish!!" rutuknya lagi sembari melempar 2 zombie di depannya.
Bau darah membuat virus dalam tubuh CheongSan bergejolak. Dia bisa merasakan bagaimana tubuhnya terisi tenaga karena dorongan rasa haus akan darah. Saat itu dia sungguh tak peduli, sekilas otaknya berkabut dan tubuhnya bergerak sendiri.
Sementara itu, di bawah sana SuHyeok berhasil melepaskan diri dari belitan semak. Menyadari bagaimana celananya tercabik dan wajahnya perih karena tergores dahan tajam, dia pun menoleh ke arah pertarungan sengit tak jauh dari tempatnya berdiri.
SuHyeok yang melihat hal itu, sejenak merasa ngeri melihat CheongSan membantai zombie yang tersisa. Bergerak dengan brutal. Dia membunuh mereka dengan tangan kosong. Dengan mudah mematahkan leher, kaki dan tulang punggung zombie-zombie itu.
Raaaawrrrr...
Tubuh SuHyeok gemetar sebagai insting pertahanan diri saat CheongSan mencabik zombie terakhir yang masih berusaha meraihnya dan mematahkan tubuhnya menjadi dua.
Entah kapan dalam perkelahian itu, penutup mata CheongSan terlepas. SuHyeok bisa melihat luka di mata kirinya yang nampak berwarna merah dan biru. Wajahnya juga dihiasi beberapa urat nadi yang nampak menonjol. Dia nampak mengerikan.
Namun ada sesuatu di wajah CheongSan yang membuatnya tak bisa berpaling.
SuHyeok terpaku di tempat saat pemuda Zenbi itu mendekati tempatnya berdiri, mengendus-endus udara dengan ekspresi liar. Pupil matanya mengecil dan warna putih di matanya nampak semakin luas.
Hhhh.... Hrrrr...
"CheongSan aaa..." bisiknya gemetar,
Hhhh...
'Apa dia bisa mendengarku?! NamRa bisa mendengarku saat dia hampir berubah dan dia bisa menahan diri untuk tak menggigitku.
Seharusnya itu juga berlaku untuk CheongSan bukan?'
"CheongSan aaa... Na ya... SuHyeok... Lee SuHyeok...
Kau bisa mendengarku kan?" katanya, berusaha menahan diri agar tak lari kabur ke arah yang berlawanan,
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Accepted | AllOfUsAreDead Fan Fiction (SuhyeokxCheongsan)
FanfictionLee CheongSan menghilang setelah membantu kawan-kawannya melarikan diri. Dia duel dengan GwiNam dan membuat pria itu tak bisa melarikan diri saat ledakan terjadi. Saat dia sadar dalam keadaan luka parah, NamRa yang menjaganya. Gadis itu juga yang m...