Hidup atau mati dia tidak tau
"Saya membuat kesalahan yang sangat fatal pada masa lalu, untuk saat ini jika harus bertindak hal yang sama, rasanya aku tidak sanggup lagi untuk menanggung lebih banyak dosa" ucap Jordann Smiths sangat jelas, jika dia keberatan untuk membantu nya.
"Anda sudah tua, tidak sepantasnya bersikap labil. Sam Smiths tidak mencintai ku melainkan obsesi. Setiap hari aku hanya bisa berharap agar dia bosan lalu membuang ku, tapi aku juga berfikir jika dia benar-benar membuang ku bagaimana pengobatan Ibu. Aku masih ingin hidup bahagia bersama keluarga meskipun aku sendiri tidak yakin kedepanya bagaimana. Dan Anda juga pasti lebih dulu tau tentang Ayah kandungku, bukankah seharusnya kami menghabiskan banyak waktu bersama saat ini"
"Ya... kau benar. Tapi Apakah kau yakin jika Cucuku Sam Smiths hanya terobsesi padamu nak?"
"Sekalipun cinta, saya harus bagaimana. Tidak semua manusia beruntung mendapatkan balasan cinta yang sama pula. Di usia saya yang masih enam belas tahun tidak pantas rasanya membahas soal hubungan dewasa, bukankah anda juga merasa begitu, kakek Smiths?"
"Ya.. kau ada benar nya Nak, tapi aku rasa ada yang berbeda kali ini denganmu"
Entah apa yang di katakan Jordann Smiths, arei sungguh tidak paham. Dan dia enggan melanjutkan obrolan itu. Keduanya diam dengan pemikiran masing-masing, tak lama kemudian Maid datang mendekati Jordann Smiths lalu membisikkan sesuatu ditelinga nya. Arei hanya melihat tidak peduli. Setelah maid itu pergi Jordann tersenyum pada Arei lalu melanjutkan pembicaraan yang sempat dingin. "Aku tanya lagi padamu nak, apakah kau yakin tidak mencintai Sam Smiths atau bahkan sedikit saja menyukainya?"
Arei yang merasa pertanyaan itu wajar langsung menjawab, "Tidak sedikitpun dari dua rasa itu tumbuh padaku" Setelah itu suasana menjadi hening kembali sejenak, Jordann menghelas nafas sedikit kasar sebelum melanjutkan ucapanya.
" Tapi dengan apa yang kuperhatikan, seperti nya kamu sudah mulai menempatkan diri disamping Sam Smiths, apakah semua itu masih keterpaksaan demi menyenangkan Ibumu?"
"Bisa dikatakan seperti itu, sebab hampir tidak ada bedanya saya bersikap baik atau tidak. Semua saya lakukan demi memperoleh kepercayaan dan menebus hutang ibu yang telah dirawat, bahkan saya sendiri tidak tau sampai kapan " Arei tanpa ragu mengeluarkan keluh kesah nya, sedangkan Jordann masih menatap nya dengan raut wajah tenang.
Jordann mengambil minuman dari atas meja lalu diberikan pada Arei, " Minumlah lah nak, kita sudah cukup lama mengobrol" meskipun Arei tidak puas dengan sikap Jordann Smiths yang dirasa mengalihkan pembicaraan, tetap saja menerima dengan ucapan "Terimakasih"
"Kakek..." panggil Arei sungguh-sungguh dan menatap pria paruh baya itu, seolah apa yang akan dikatakan selanjutnya benar-benar penting. "J-jika... jika aku pergi nanti... tolong lanjutkan pengobatan ibuku, kau sangat ingin menebus dosa mu pada masa lalu bukan?. Anggap saja seperti itu dengan kau membantuku?!"
Jordann Smiths mengerutkan alis nya, tidak tau harus menjawab apa. Belum sempat Jordann membalas permohonan anak itu, dari luar terdengar ketukan pintu. Tidak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok yang baru saja mereka bicarakan.
Arei melihat Sam Smiths seketika merasakan fluktuasi diri. Dia takut Sam Smiths mendengar obrolan mereka, tapi setelah melihat dari raut wajah nya yang biasa saja membuat Arei lega kembali. Jika Sam mendengar obrolan itu sudah dipastikan Sikap Abnormal nya kembali dan menyeret nya pergi, tidak bisa dibayangkan hal apa yang akan monster itu lakukan setelah nya.
Jordann seperti tidak memiliki exspresi ketika sang cucu datang, namun kakek itu sebenarnya bahagia melihat nya kembali setelah cukup lama, untuk menghilangkan rasa canggung Jordann pun bertanya "Sudah lama?" Sam Smiths enggan menjawab, wajah nya fokus melihat Arei sejak tiba. Melihat Arei tersenyum kaku padanya dan dia sudah bisa menebak apa yang bocah itu pikirkan, Sam akhirnya membuka mulut "baru saja tiba"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙩𝙤𝙥 𝙈𝙮 𝙋𝙖𝙞𝙣
Short StoryDeskripsi📑 Jika suatu saat nanti aku membalas perasaan mu.. itu ada dua kemungkinan. Aku juga mencintaimu atau aku terlalu takut merasakan sakit yang berulang. . Menjadi tahanan seorang Sam Smiths membuatnya Haphephobia, juga benci keraimaian. Aka...