Chapter 06

245 80 6
                                    

Depresi*
Insecure*
Overthingking*

Kamu butuh istirahat
Oke!

AWASS TYPO DIMANA-MANA
ENJOYY GUYS!!

**
M

eyza dan keluarga nya sedang melakukan rutinitas pagi, yaitu sarapan. Sarapan kali ini tidak seperti biasanya, ini hanya ada bunyi dentingan sendok dan garpu saja.

Meyza memakan nasi goreng nya dengan amat malas, bukan karena tidak enak, melainkan malas melihat wajah Zevan yang dari tadi terus memperhatikan Meyza dengan rasa bersalah, Zevan merasa bersalah karena tadi malam ia membohongi Meyza kalau Bunda nya sedang sakit padahal tidak.

"Meyza berangkat"

"Zevan juga berangkat"

Meyza berdiri dari tempat duduknya, ingin menyalami Bunda dan Ayahnya tapi Bundanya menahan tangannya dan berbisik.

"Nanti pulang sekolah langsung balik ya, nanti Bunda ajak ke rumah Ghera, kamu sudah lama tidak menjenguk Ghera, apa tidak kangen?" Ucap Bunda Mutia tersenyum.

Meyza menggela napas, jangan ditanya apakah Meyza merindukan sosok sahabat nya itu, Meyza benar-benar merindukan Ghera, apalagi Aldan.

"Jangan ditanya kalau itu Bun, ya jelas Meyza kangen lah" Jawab Meyza.

"Inget pulang sekolah langsung pulang" Ucap Bunda Mutia

"Siap Bun!"

"Yasudah hati-hati, jangan sedih lagi Meyza!"

Meyza tersenyum tipis, pasti Bundanya tahu jika sekarang Meyza sedang bertengkar dengan sang Kakak, Zevan. Bunda Mutia pasti tahu jika Meyza juga sedang bersedih, naluri ibu itu kuat.

"Makasih Bunda..."

***

Kini Meyza sudah sampai sekolah dengan selamat dengan menaiki Abang Gojek, sebenarnya tadi Zevan menawarkan diri untuk mengajak Meyza berangkat bareng, tapi Meyza menolak dengan mentah.

"Zaaa!! Woii Za.." Teriak Amalia di seberang jalan, ketika Meyza sudah berada di samping gerbang.

"Ga usah teriak bangsat!, diliatin tuhh" Ucap Meyza.

"Tunggu mangkanya, anjir ini gue mau nyebrang, elah kenapa ini banyak motor sama mobil sihh" Gerutu Amelia, memang bocah satu ini tidak bisa menyebrang.

"Namanya jalanan, kalau di hutan ya banyak saudara-saudara lo, alias monyet-monyet" Ucap Meyza menghampiri Amelia, dan menyebrangkan.

"Sini pegangan, nyebrang gitu aja kagak bisa lo" Ucap Meyza.

"Lo nggak liat banyak kendaraan gimana mau nyebrang, bisa-bisa gue maju sedikit nyawa yang melayang" Ucap Amelia menoyor kepala meyza.

"Nggak sampe melayang, paling ya cuma patah tulang" Ucap Meyza dengan sewot.

"Cepet sini pegangan, keburu masuk, jangan sampe kita telat gegara nggak bisa nyebrang" Ucap Meyza

"Yaudah iya, hati-hati oke" Ucap Amelia

Sekolah nya Meyza itu memang di pinggir jalan, bahkan sebelah baratnya pun lampu merah jadi maklum jika banyak kendaraan berlalu lalang.

Saat merasa tidak ada kendaraan yang melintas, dan merasa kendaraan-kendaraan itu masih jauh, Meyza mulai menyebrang sambil menggandeng tangan Amelia.

Tiba-tiba

"Srreettt!!"

"Brukkk!!!"

Pak Guru Ganteng (My Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang