Chapter 09

201 76 7
                                    

Depresi*
Insecure*
Overthingking*

Kamu butuh istirahat
Oke!

AWASS TYPO DIMANA-MANA
ENJOYY GUYS!!


"Meyza keluar bentar ya Bun!" Izin Meyza kepada Bunda Mutia.

"Mau kemana?, Ini hujan lo" Ucap Bunda Mutia, malam ini cuaca sangat dingin karena hujan yang mengguyur tempat tinggalnya.

"Pengen beli bakso Bun, hujan-hujan begini makan bakso mantab, hehehe" tawa renyah Meyza.

"Bunda mau nitip?" Tanya Meyza

"Haduh Meyza! Tunda aja dulu, makan apa yang ada di rumah, ini mulai hujann deres nih, Bunda udah kenyang jadi nggak usah" ucap Bunda Mutia.

"Nggak papa kok Bun, deket kok beli baksonya, pake payung nanti, Meyza berangkat dulu" Ucap Meyza yang tetap kekeh untuk membeli bakso.

"Hati-hati, jalannya licin"

"Siap"

Meyza jalan kaki menuju ke Abang penjual bakso karena tempatnya tak jauh dari rumahnya , itung-itung jalan-jalan malam sambil menikmati hujan turun.

"Bang Baksonya satu mangkok" Ucap Meyza kepada Abang penjual bakso.

"Siap, ditunggu dulu ya!" Ucap Abangnya, Meyza duduk di tempat duduk untuk pembeli, untung saja Meyza tadi memakai jaket, karena udara makin dingin, kalau tidak bisa-bisa ia sakit dan dimarahi oleh Bundanya.

"Ini dek, minumnya mau apa?" Tanya Abang penjual bakso.

"Teh anget, nggak pake gula ya bang" ucap Meyza.

"Siap"

Meyza menikmati bakso nya, ia merasa baksonya sangat enak nan nikmat, karena ia makan dalam keadaan lapar dan cuaca yang dingin maka rasa baksonya dua lipat lebih enak.

Setelah selesai menghabiskan baksonya, Meyza membayar nya dan buru-buru pulang karena sang Bunda menyuruhnya segera pulang karena jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Pengen deh hujan-hujanan, tapi ini malam dan tubuh gue lemah banget kalau kena air hujan, eh tapi pengen huhuhu, ya udah ah nggak usah pake payung hujannya juga enggak deres, nanti kalau pulang paling Bunda sama Ayah sudah tidur, jadi nggk bakal dimarahin,hehehe" Ucap Meyza, lalu payung yang semula ya untuk melindunginya dari hujan ia lipat dan air hujan yang dibiarkan mengguyur tubuhnya.

"Dingin sih tapi seru banget, andai gua bisa jadi bocah lagi" Ucapnya sambil memejamkan mata nya dan menikmati butiran air yang menetes diwajah cantiknya.

Tapi sekarang ia tidak merasakan tetesan air hujan ditubuhnya dan wajahnya padahal suara hujan masih terdengar di telinganya,lalu Meyza kembali membuka matanya.

"Hah payung?!" Meyza terkejut kenapa ada payung yang melindungi nya, dan siapa orang yang memegang payung dibelakang nya, Meyza membaliknya badannya.

"LAH PAK ARKA!!"

"Nggak usah teriak" Ucap Pak Arka dengan datar.

"Kok bisa Pak Arka disini?" Meyza merasa bingung kenapa dan dimana pun Meyza berada selalu ada Pak Arka.

"Bisa" jawab singkat Pak Arka.

"Apa fungsi payung sebenarnya?" Tanya Pak Arka yang melihat payung milih Meyza, bukannya dipakai malah dilipat.

"Hehehe" tawa Meyza.

"Suka banget nyiksa diri sendiri" tambah Pak Arka.

"Siapa yang nyiksa diri coba, ini namanya membuat diri menjadi senang" ucap Meyza mencari membelaan diri.

Pak Guru Ganteng (My Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang