CHAPTER 12

251 41 1
                                    

3rd POV

Begitu pintu kamar kebutuhan muncul, Tom langsung masuk dan menutup rapat pintu, lalu mendorong Cassie ke dinding dan menciumnya dengan sangat kasar. Cassie meronta, tapi Tom tidak membiarkannya lepas begitu saja, Tom menggigit bibir Cassie dengan keras membuat Cassie kaget dan Tom langsung melesakkan lidahnya kedalam mulut Cassie, mengabsen dan menjelajahi mulut Cassie dengan rakus. Tom bisa merasakan rasa yang luar biasa, ia merasakan cinnamon roll kesukaannya saat mencium Cassie. Membuatnya ketagihan. Setelah Tom beberapa menit, Tom melepaskan tautan bibir mereka dan tersenyum sambil mengusap bibir Cassie yang bengkak.

" Brengsek. Apa apaan kau ini, Riddle " ucap Cassie penuh amarah dan menampar pipi Tom dengan keras

" Kenapa? Kau adalah milikku. Itu adalah hukuman untukmu " ucap Tom sambil mencengkram rahang Cassie
" Siapa yang mengizinkanmu untuk pergi, huh? " lanjutnya dengan dingin

" Aku bukan milikmu. Dan aku tidak membutuhkan izin siapapun untuk pergi, sialan " ucap Cassie dengan datar, membuat Tom tertawa dingin dan semakin mengeratkan cengkramannya.

" Sebaiknya kau perhatikan cara bicaramu itu, sayang. Karena kau tidak akan suka jika aku yang harus mengajarimu dalam bersikap "
" Jadilah gadis baik. Aku tidak akan segan untuk bersikap kasar padamu. Dan ingat ini di otak cantikmu, kau adalah milikku, selamanya. Jangan mencoba untuk pergi atau kau akan tahu akibatnya. Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi dariku, sayang " sambil mengelus rambut hitam Cassie, dan menarik rambutnya dengan kasar saat Cassie tidak kunjung menanggapi ucapannya.

" APA KAU MENGERTI?! " bentaknya dengan kasar.

" Aku mengerti " ucap Cassie dengan pelan. Cassie mengangguk dan menangis. Ia tidak pernah di perlakukan seperti ini. Benar, ia sudah melewati dua perang. Tapi ia tidak pernah dalam keadaan seperti ini.

Tom yang melihat Cassie takut padanya merasa puas. Ia langsung memeluk tubuh Cassie sambil mengelus rambut hitamnya dengan sayang.
' Dengan begini Cassie akan selalu menurut padanya ' pikirnya sambil menyeringai. Tom mencium Cassie lagi

" Balas ciumanku " ucap Tom dengan menggeram sambil terus mencium Cassie dengan kasar dan mencengkram pinggangnya. Cassie membalas ciuman Tom dengan lihai walau enggan.

Tom yang merasakan Cassie membalas ciumannya jadi tersenyum senang. Tapi ada yang mengganggunya, maka ia melepaskan tautan mereka dan menatap Cassie dengan tajam.

" Apa kau sudah pernah berciuman? " tuduhnya. Melihat Cassie yang tidak menjawab dan mengalihkan matanya kearah lain, Tom jadi semakin yakin dengan dugaannya. Membuatnya kesal dan tidak suka

" Siapa pria itu?! " tanyanya dengan nada yang tinggi sambil mencekik leher Cassie. Membuat Cassie semakin takut.
' Ini adalah ciuman pertamanya. Seharusnya ini juga ciuman pertama Cassie. Siapa pria yang sudah mencium miliknya ' pikirnya dengan marah

" Crucio " ucap Tom dingin. Kutukan berwarna merah melesat kearah Cassie. Tom marah, ia gelap mata. Tetapi melihat Cassie masih berdiri dengan tegap, tidak terpengaruh sedikitpun membuatnya bingung.

" Crucio " ucapnya lagi. Dan sinar merah terus menerus meluncur kearah Cassie yang bahkan tidak terpengaruh sedikitpun, membuat Tom frustasi. Cassie tertawa mengejek. Hilang sudah rasa takutnya pada Tom.

" Kau tidak akan pernah bisa menggunakan mantra itu padaku, Riddle " ucap Cassie mengejek. Membuat Tom kesal dan mencekik lehernya sekali lagi

" Terserah. Aku akan mencarinya dan membunuh pria itu " ucap Tom dengan dingin.
" Lagipula, kau adalah milikku sekarang. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuhmu. Dan melihatmu tahan dengan kutukan cruciatus membuatku semakin yakin kau memang ditakdirkan untukku. Bukankah itu menarik, sayang? " lanjutnya sambil mengelus pipinya dengan lembut dan tatapan penuh cinta.
' Benar benar gila. Apa aku kualat karena terus menjahili Aether? ' pikir Cassie sambil bergidik ngeri. Terjebak bersama psychopath bukan sesuatu yang ia inginkan!

YOU * TMR * PJO/HP Crossover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang