Kenyamanan dari kedua lengan yang menyelimuti Zemira begitu melenakan. Gadis itu sempat memperbaiki sandaran kepalanya selama meresapi hangat yang Shaquille tawarkan, sampai Zemira mulai mencerna kondisi sekarang ini.
Seorang majikan tengah memeluk pelayannya di tempat umum, dan itu memalukan.
Zemira merasa berat melepaskan cengkeramannya dari baju Shaquille, tetapi ia harus menjaga batasan antara dirinya dan sang tuan. Gadis itu mundur dengan kepala tertunduk, sementara Shaquille tampaknya tidak begitu suka melepaskan tangannya dari pinggang Zemira.
"Kau baik-baik saja?" tanya Shaquille, sembari merunduk, mencari-cari wajah Zemira yang gadis itu berusaha sembunyikan.
Menggunakan lengannya, Zemira mengusap bawah mata agar jejak-jejak kesedihannya bisa dipudarkan. Ia mencoba untuk tampil profesional, dengan memamerkan lengkungan tipis di bibirnya.
"Maaf, Tuan. Ini hanya masalah pribadi," ucap Zemira. Ia memberanikan diri menatap Shaquille yang tampaknya belum pernah memindahkan fokus darinya. "Anda membutuhkan sesuatu? Ah, maaf karena saya sudah mengganggu kegiatan futsal Anda. Anda bisa kembali ke lapangan untuk bermain futsal, Tuan. Saya baik-baik saja."
"Uh, kau sangat payah dalam berbohong, Zemira." Shaquille berdecak geli. "Kau tidak mengganggu sama sekali. Temanku cedera, sehingga latihan hari ini terpaksa selesai lebih awal. Aku khawatir karena kau pergi sendiri, jadi aku menyusulmu ke sini atas arahan supir, dan ... benar saja, kau sedang tidak baik-baik saja."
"Ini hanya masalah kecil, Tuan. Anda tidak perlu memikirkan saya." Zemira semakin melebarkan senyumnya demi mendapatkan kepercayaan dari sang tuan. "Mari pulang, Tuan."
"Sekarang? Oh, ayolah, Zemira. Masih ada satu jam dari waktu yang seharusnya aku pulang biasanya. Kita bisa memanfaatkannya untuk ... jalan-jalan mungkin. Kau perlu menyegarkan pikiran agar keadaan hatimu kembali membaik."
"Tetapi Tuan Nata hanya mengizinkan Anda ke tempat futsal saja. 'Pastikan agar Shaquille tidak ke tempat lain selain ke tempat futsal.' Itu yang Tuan Nata katakan pada saya," ucap Zemira menjelaskan.
"Nata tidak akan tahu jika kau tidak melapor, Zemira. Ayolah, kau perlu penyegaran suasana hati. Tidak perlu memberitahu Nata. Memangnya dia siapa, sampai setiap tempat yang harus kudatangi, harus mendapat persetujuan darinya?"
"Tuan Nata adalah kakak Anda, dan majikan saya. Penyegaran suasana hati saya sangat sederhana, Tuan. Cukup dengan terhindar dari kemarahan Tuan Nata, itu sudah sangat melegakan hati saya."
"Zemira ...." Shaquille memelas ketika memanggil nama gadis itu. Sedikit berhasil membuat nurani Zemira terusik, apalagi ketika ia teringat bahwa Shaquille sudah membantu meringankan suasana hatinya tadi, tetapi fakta bahwa kemarahan Nata yang menakutkan telah menanti jika Zemira tidak mengikuti perintah—membuat gadis itu terpaksa abai pada si tuan muda.
Zemira berjalan terlebih dahulu meninggalkan Shaquille yang juga terpaksa menyusul dengan gerutuan kesal. Shaquille selama perjalanan terus memaki sang kakak karena terlalu tegas mengawasinya.
"Zemira apa kau tidak merasa tertekan dengan semua peraturan Nata yang begitu menyebalkan? Dia pikir, semua orang harus hidup datar seperti dirinya? Sialan, aku bahkan ingin resign sebagai adiknya—seandainya bisa, karena pria kaku itu terlalu menjengkelkan," ucap Shaquille setelah berhasil mensejajarkan langkah dengan Zemira.
"Sebanding dengan bayarannya, Tuan, jadi saya tidak masalah dengan tekanan Tuan Nata."
"Jadi, kau akan tetap tahan bekerja di rumah?"
"Tentu saja, selama Tuan Nata tidak memecat saya."
"Ah, aku lega mendengarnya. Kau tahu, setiap hari aku selalu cemas memikirkan kau akan pergi karena tidak tahan dengan sikap berlebihan Nata. Aku sangat sulit dekat dengan pelayan lain, tetapi aku mudah menyukaimu. Jadi, aku akan menjadi orang pertama yang marah jika Nata memecatmu. Jika kau merasa tertekan suatu saat nanti karena pria datar itu, jangan sungkan untuk menemuiku. Orang-orang mengatakan, beban hidup akan berkurang setengahnya jika kau bercerita dengan orang lain. Kau harus tetap nyaman bekerja, dan tetap berada di sekitarku, oke? Zemira?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rare Cinderella
Romantizm15+ | ROMANSA || SEDANG BERLANGSUNG Di mata kedua orang tuanya, Zemira hanyalah mesin penghasil uang. Kehidupannya selama ini adalah neraka yang tak pernah berhenti membakar Zemira. Gadis itu berdoa agar seorang pangeran mau menyelamatkannya. Lalu...