Dagu Zemira tergores kuku Nora cukup dalam, hal itu membuat Nata kian geram saat mengobatinya. Ia tidak tahu jika Zemira memiliki keluarga mengerikan seperti itu. Beberapa bulan lalu yang ia ketahui hanyalah gadis itu diantar kemari oleh kekasihnya untuk pertama kali. Nata jadi berpikir banyak setiap kali gadis itu pulang ke rumah di akhir pekan apakah mendapat perlakuan seperti tadi. Apakah kekasihnya tahu? Siapa yang membelanya? Berbagai pertanyaan semacam itu merangsek ke pikiran Nata.
"Mereka sering memperlakukanmu seperti itu?"
"Saya punya hak untuk tidak menjawabnya. Maaf, Tuan."
Nata mendengkus. Jawaban Zemira barusan sudah memenuhi keingintahuan Nata. Jika yang tadi itu adalah perlakuan pertama, sudah pasti Zemira akan mengelak dan membela keluarganya. Namun, kini Zemira kehilangan tenaga untuk menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Sebenarnya apa yang mereka mau?"
Zemira menatap Nata tidak berdaya. Laki-laki itu mengalihkan pandangannya sejenak karena tidak tahan melihat betapa menyedihkannya Zemira. Sejak bertemu Zemira, Nata sering merasakan hal-hal aneh yang ia sendiri tak mengerti. Gadis itu sering membuat Nata kesal tanpa sebab, hingga kadang-kadang Nata melampiaskannya saat Zemira melakukan kesalahan sepele. Nata sering uring-uringan ketika Kai atau Shaquille mendekati Zemira. Ia merasa tidak ada yang boleh mencuri perhatian dan fokus Zemira.
Terkadang Nata sangat percaya diri bahwa ia hanya ingin Zemira bekerja dengan fokus. Kadang-kadang, ia pun berpikir alasan itu tetap saja kurang masuk akal. Dan Nata akan buru-buru mengalihkan pikirannya sebelum bertambah pening karena memikirkan Zemira.
"Ini memalukan, Tuan, sebaiknya saya tidak menceritakannya."
"Setelah kau membuat keributan di rumahku, kau masih bisa berkata seperti itu?"
Wajah Zemira memerah, ia lalu tertunduk sambil mengangguk pelan. Sementara itu, Nata merutuk dalam hati, ia sama sekali tidak berniat membuat Zemira semakin merasa bersalah. Hanya saja ... Nata memang tidak bisa bicara dengan lemah lembut, sejak dulu ia sudah terang-terangan seperti itu.
"Saya ... hanya anak yang mereka adopsi dari sebuah panti asuhan."
Sedikit kecurigaan Nata terbukti. Melihat kekejaman tiga orang tadi, Nata sudah merasa hubungan Zemira dan keluarganya tidak normal.
"Orang tua saya sudah menikah lama, tapi belum juga hamil. Tidak lama setelah mengadopsi saya, berita baik itu datang."
"Dan kau seketika tersisihkan."
Lagi, Zemira mengangguk pelan.
"Saya bekerja keras agar bisa mendapatkan kasih sayang, tapi di mata mereka hanya adik saya yang berharga. Bertahun-tahun hasil keringat saya hanya untuk memuaskan keinginan mereka."
"Itu sebabnya saat bulan pertama kau mendapat gaji, kau tidak pergi berbelanja dengan yang lain?"
Sangat kentara bahwa Zemira terkejut. Raut wajahnya yang sejak tadi diselimuti luka, kini berganti tanya dan penasaran. Melihat hal itu, Nata tertawa kecil, yang lagi-lagi membuat Zemira syok. Pemandangan barusan sangat langka.
"Hanya karena aku pendiam dan dingin, kau kira aku tidak memperhatikan apa-apa?"
Zemira tidak berani menjawab, ia masih tidak menyangka bahwa Nata memperhatikan dirinya sejak awal. Di kehidupan sebelumnya setelah mendapatkan gaji pertama, teman-teman Zemira mengajak gadis itu untuk pergi berbelanja. Tanpa banyak berpikir, Zemira menolaknya karena harus mementingkan Nora dan Zafira. Ia tinggal bersama Zoe di saat yang lainnya menghabiskan Jumat malam di luar. Seingat Zemira, tidak ada satu pun dari ketiga tuan muda yang menegurnya hari itu. Akan tetapi ... ternyata ada Nata yang diam-diam memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rare Cinderella
Любовные романы15+ | ROMANSA || SEDANG BERLANGSUNG Di mata kedua orang tuanya, Zemira hanyalah mesin penghasil uang. Kehidupannya selama ini adalah neraka yang tak pernah berhenti membakar Zemira. Gadis itu berdoa agar seorang pangeran mau menyelamatkannya. Lalu...