Chapter 8

653 99 8
                                    

Sai menyulut rokoknya dalam-dalam, lalu mengeluarkan asap melalui hidung dan mulutnya secara bersamaan. Tidak hanya Sai, beberapa temannya yang lain ikut menghisap benda mematikan itu.

Suara batuk dari pria berambut kuning yang duduk di samping Sai, membuatnya menoleh seketika.

"Kau kenapa?" tanya Sai pada Naruto yang secara terus menerus batuk.

"Keselek ludah." Jawab Naruto disertai cengiran khas dirinya.

Naruto sebenarnya perokok aktif seperti teman-temannya, namun ia sudah berhenti 6 bulan yang lalu. Ketika Sai bertanya alasannya, jawabannya selalu sama yaitu rokok mahal.

"Sasuke mana?" tanya Shikamaru yang juga berada di rooftop sekolah. Rooftop menjadi tempat favorit siswa Konoha High School. Selain tempatnya yang menyegarkan, rooftop aman untuk merokok. Sebab itulah perkumpulan anak-anak nakal seperti Sai, Sasuke, Naruto, dan lainnya senang berada berlama-lama disana.

"Ada dikelas, katanya lagi puasa rokok." Jawab Naruto

Kiba tertawa mendengar alasan yang dilontarkan oleh Naruto, sejak kapan bungsu Uchiha itu puasa merokok.

"Sakura?" tanya Kiba

"Baka! Untuk apa kau menanyakan Sak - Uhuk, ura-chan?!" tanya Naruto balik disela-sela batuknya. Kiba yang mendengar jawaban Naruto tertawa lagi dan kembali menghisap miliknya yang tinggal setengah.

"Turun aja, kau batuk-batuk." Ucap Shino pada Naruto, namun dijawab dengan gelengan.

Sai menginjak rokok miliknya yang masih setengah. "Kenapa dimatiin? Masih panjang baka!?" tanya Naruto sambil menatap puntung rokok yang tergeletak didekat Sai.

"Kau batuk sedari tadi, bagaimana aku bisa merokok?" tanya Sai sarkas

Naruto mendecih sebal mendengar alasan yang keluar dari mulut Sai, "Sudah kubilang tersedak." Jawab Naruto

"Kau fikir aku percaya?" tanya Sai sebal

Sai bangkit dari duduknya, "Turun!" Titah Sai pada Naruto

Naruto menggeleng.

Sai geram dengan tingkah sahabatnya itu, kemudian menarik paksa dengan cara memiting leher Naruto menggunakan tangan kirinya. "Aku duluan, ini bocah maunya ditemenin. " ucap Sai pada temannya yang lain, kemudian dibalas tertawaan.

"Lepas idiot, aku bukan anak kecil!" Ucap Naruto pada Sai yang masih memiting lehernya sambil menuruni tangga.

"Berisik! Kau seperti Jiraiya-sensei saja batuk terus."

Keduanya terus berjalan hingga menuju kantin.

"Minum!" ucap Sai sambil menyerahkan sebotol air putih pada Naruto.

Naruto terkekeh, kemudian meminum setengah air dari botol tersebut. "Aku sangat terharu." Ucap Naruto sambil berpura-pura mengelap air mata yang memang tidak ada.

Sai mendengus sebal, matanya menangkap sosok gadis bersuarai pink dengan gadis pemalu disebelahnya, yang dia ketahui bernama Hinata.

"Sakura." Panggil Sai sambil melambaikan tangannya, membuat sang gadis menoleh dan segera menghampiri dirinya.

"Hai Sai, Naruto." Sapa Sakura

"A-ano, Hai Naruto-kun." Sapa gadis Hyuuga itu malu-malu

" Hai Sakura-chan, Hinata" sapa Naruto balik dan membuat semburat merah muncul dikedua pipi Hinata.

"Kemana Teme?" tanya Naruto

"Bermain game dikelas." Jawab Sakura yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Naruto.

The Fab Four [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang