Prolog

592 43 8
                                    

Tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana semesta menentukan jalan hidup masing-masing orang. Dia pandai membuat kita berangan-angan, lalu ketika kita mulai terlena, dengan mudah menjatuhkan kita ke tempat paling dasar hingga kita sadar diri.

Raya bahkan terus melayangkan sumpah serapah pada dirinya sendiri di dalam hati, mengapa dengan lancang menyukai seorang yang sudah pasti tidak bisa dimiliki?

Sudah tau endingnya, tapi masih terus berharap padanya? Itu adalah level tolol tertinggi dalam hal mencintai.

Tapi bagaimana lagi? Orang ini terus menerus membuat Raya berdebar, bahkan hanya dengan melihatnya dari ujung ekor mata. Apalagi ketika berbicara dengannya? Raya dengan perasaan lebay seperti sudah tiba di surga.

Mungkin karna efek terlalu lama tidak jatuh hati lagi, Raya mulai berlebihan dengan setiap reaksi jantungnya ketika berdekatan dengan lawan jenis.

Bahkan kala melihat salah satu Dosen muda, Raya kira dia jatuh cinta karna jantungnya berdebar, eh ternyata maagnya kambuh.

Harusnya memang Raya mencari crush dari jurusan lain saja, lagi pula masih banyak Anak-anak Ilmu Pemerintahan yang tampan, atau jejeran soft boy dari jurusan Ilmu Komunikasi, ada juga Bad boy di Administrasi Publik, sekalian dengan anak-anak Sosiologi yang selalu menggunakan logikanya ketika berbicara.

Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik memilik setidaknya 10ribu laki-laki, Tapi mengapa Raya harus jatuh hati pada Laut? Senior Antropologi yang tengil, banyak gaya, tampang biasa saja. Yaa walau sebenarnya Raya tertarik karna wawasannya luas, gaya bicaranya, aura wibawanya, dan bagaimana dia berdebat dengan tenang. Tapi tetap saja Raya bingung dengan rasanya sekalipun Raya sudah tau endingnya.

Jurusan Antropologi punya sebutan untuk mahasiswa yang bernaung di bawah Himpunan, namanya Kerabat. Bukan cerita baru sesama kerabat saling jatuh cinta, tapi tetap saja tidak banyak yang bertahan lama.

Raya takut, semakin jatuh dan semakin berharap, bahkan jika semesta menyanggupi harapannya, Raya tidak ingin rasa kekerabatan mereka berkurang atau bahkan hilang jika rasa suka itu turut menghilang juga.

Tapi di satu sisi, Raya ingin mengukir setidaknya satu kisah indah semasa kuliah.


"Kak Laut, ada hubungan yang lebih indah dari rasa suka, hubungan itu bernama Kerabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Laut, ada hubungan yang lebih indah dari rasa suka, hubungan itu bernama Kerabat. Masalahnya Kak, boleh aku tetap menaruh hati meski tau ujungnya sakit hati?" -Dahayu Jagat Raya.













•• Main Cast ••

Kim Minjeong as. Dahayu Jagat Raya

 Dahayu Jagat Raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Raya, Aya.
- Antropologi 2022.
- Suka dengar musik, apalagi lagu The Beatles.
- Masuk himpunan karna memang tertarik.
- Adek tingkat banyak tingkah.
- Selalu bawa permen kemanapun.


Na Jaemin as. Anala Lautan Bumantara.

 Anala Lautan Bumantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Laut, Uta.
- Antropologi 2021.
- Semangat aktivis, apalagi kalau demo.
- Sering jadi pembicara di himpunan.
- Kakak Senior kepedean, dan friendly.
- No sebat, no life.












Haiiiii!!!
Sebelumnya aku udah pernah publish cerita ini, terus aku unpub karna ngerasa kurang sreg, tapi sekarang aku publish lagi hehehe.

Tetep pake Whitory, karna sejauh ini visualisasi mereka lumayan cocok di otakku jadi Raya dan Laut.

Untuk latarnya, kali ini aku pake latar Kota Palu lagi yaa, soalnya biar aku nulisnya ngefeel gitu hehehehe.

Oh iya, terakhir buat orang-orang yang tahu aku di dunia nyata alias teman-temankuu, INI FIKSI YA TEMAN-TEMAN, FIKSI. MURNI DARI OTAKKU SEMDIRI, BUKAN PENGALAMAN PRIBADI, LOVYUUU:>

Yaudah deh, enjoy dan doain bisa sampe tamat yach!!!

-Bubuy💛🤸

Antropolo(ve)gi : Lautan RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang