○○○
"Malam kamis tidak lagi."
"Tetap ada."
"Oi, Off, kau lupa kau mengatakan seminggu sekali!"
Kegiatan mereka terhenti sebentar dengan Off sedikit menaikkan tubuh Gun yang sedikit merosot, mereka tidak full naked, karena akan menyusahkan mereka dalam membenahi penampilan, yang terbuka hanya bagian bawah mereka. Off memandang Gun penuh perhitungan, dengan perlahan Off mengelus wajah mulus tersebut.
"Pagi ini saya khilaf karenamu, malam kamis tetap seperti biasa, kamu tidak saya izinkan membantah."
Selagi menatap bayang-bayang semu merah di wajah si kecil Off merasa gairahnya kian menyala, Off terlebih dahulu membenarkan letak tubuhnya, diiringi lekuk bibir Gun membasahi bibirnya karena terangsang, menghantarkan Off tak kuasa menahan diri. Off melanjutkan dengan menunduk dan mencium Gun, sontak si kecil mengelus punggungnya dengan menerima serangan dari ciumannya.
Kembali, Off mulai memajukan tubuh perlahan, menatap pada wajah Gun yang menatapnya juga, "Faster?" tanya Off, karena di setiap permainan mereka, Gun tidak banyak suara, desahan pun diredamnya penuh kehati-hatian, padahal menurutnya Gun tidak perlu malu, anggukan Gun membawa Off penuh atas kuasa.
"Lingkarkan kakimu sepenuhnya pada pinggangku."
Gun menurut...
Saat nafsu menguasai maka logika tersingkirkan, Gun menggelinjang tak tertahan entah apa yang Off lakukan hingga membuatnya tidak ingin menghentikan hentakan Off pada tubuhnya, Off merasakan hal sama, Off memejamkan mata menikmati pijatan luar biasa pada kepunyaannya, hembusan napas Off berubah berat, pejaman mata kelewat erat meramaikan desahan dan lenguhan mereka bersahutan.
"Faster?"
"...Hmm."
Desahan dari keduanya tak dapat ditahan, Off sibuk mencium-cium kecil daerah leher Gun, menggeram begitu nikmat membawa Off mencengkram pinggul Gun semakin menggerakkan tubuh Gun lebih memacu kuat, mereka saling melemparkan suara kenikmatan, karena ini Off semakin, terangsang, cepat dan liar.
"Berdiri?"
"Ya ..." balas Gun seadanya.
Mudah bagi Off, mengangkat tubuh Gun menjatuhkan tubuh itu dalam dekapannya lalu membawa Gun menuju dindingan lemari brangkas yang kokoh, Off membalik tubuh Gun dan kembali memasukkan dirinya, sekarang Off mulai memacu tubuh Gun dari belakang.
"Uhm!" desah Gun, Gun menutup rapat bibirnya.
"Mmhh—Att! Kamu—"
"Tid—ah! Off, jangan bersuara."
"Att—kamu."
"Stop, sialan!"
Serius, Gun tau kata apa yang akan dikeluarkan Off, kata-kata itu membuatnya malu. Lebih baik Off tidak memuja percintaan ini, daripada Gun menanggung malu dibeberapa hari ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ [3] 𝐄 𝐋 𝐈 𝐓 𝐄 (Boss & Me)
Romance💣 [Complete] [MPREG] 𝟏% 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚 𝟗𝟗% 𝐓𝐞𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐭𝐢𝐧 Keinginan terbesar Gun di dunia ini hanya satu, ingin memukul kepala Off Jumpol sang Boss yang selalu membuat darahnya naik.