Flashback~

460 54 21
                                    

○○○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○○○

"Attha..."

Gun baru saja akan menyesap Americano terperanjat kaget, pasalnya ia belum meloloskan apapun di tenggorokannya, melihat wajah serius Off sisi negatif Gun memporakporandakannya, bukannya tanpa sebab, tiga hari terakhir ini Off layaknya orang gila. Jika boleh mengumpati atasannya ini, Gun ingin mengeluh atas keluh kesahnya ini.

Off berjalan semakin mendekati meja kerjanya yang sedikit berantakan lalu berhenti di depan meja kerjanya.

"Kita menikah jalan satu-satunya."

Apa yang Mr. Juu katakan barusan?

Pernikahan?

Lagi-lagi pernikahan?

Terbentur apa kepala pria ini?

Pantas bukan Gun menilai Off Jumpol orang gila? Seenak jidadnya saja Boss nya ini meluncurkan kata nikah. Merespon dengan kata blak-blakan mengatai Off gila pun Gun tidak bisa, karena apa? Tentu Off berjabat sebagai Boss nya. Sudah terhitung 3 hari Off selayaknya rentenir setiap jam nya mempertantakan masalah pernikahan dan pernikahan.

"Attha, saya tidak bisa loh tidur dengan orang lain tanpa ada sebuah ikatan pernikahan, bulan depan saya nikahi kamu."

Bodoh, jika dia membiarkan pria ini tetap kukuh tak ingin dinikahi , Off tetap kembali dan memaksanya untuk menerima pernikahan ini, terbilang tidak masuk akal? Atthaphan Phunsawat, untuk urusan ini tidak ada yang tidak masuk akal, Gun straight? Dari itu Off siap mengajarkan Gun materi yang tidak dapat pria ini pahami yang kerap pasangan straight dalam menjalin cinta, sudah seharusnya Off tanyakan lagi dan lagi sampai Gun muak membuat Gun bosan dengan desakan pernikahan ini.

Off tidak peduli.

Mereka harus menikah-sudah semestinya begitu.

Off mengerti, Gun masih kelewat syok hingga untuk memastikannya kembali dia mengeluarkan respon selalu sama, terdiam lama dengan raut wajah syok mendalam . Off yang notabenenya baru pertama kali mengucapkan ajakan pernikahan pada seorang pria selama ia hidup diusianya belakangan ini. Mau kaku ataupun tidak, setidaknya dia sudah berusaha.

"Saya tidak bisa lama-lama menunggu , Attha, ayo menikah."

Aku harus merespon bagaimana, Tuhan? Pria ini benar-benar tak bisa membiarkannya bernapas sejenak.

Rileks, Attha,Rileks kau bisa menentang ini. Gun pun mencoba membuka suara walau ragu. "Bapak jangan khawatir, saya tidak akan hamil, Pak. Tidak-" Sial kau Off! Handal sekali pria ini dalam menyalip pembicaraan orang lain.

"Kamu tidak bisa gitu, Attha, saya tau kita sama-sama pria, tetap dalam moto saya orang yang saya tiduri harus saya nikahi."

"Saya menunggu jawaban kamu."

✔ [3] 𝐄 𝐋 𝐈 𝐓 𝐄 (Boss & Me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang