○○○
Damai, Gun tersenyum kecil penuh perhatian pada jagoan kecil Off Jumpol, Semesta mereka yang tertidur pulas disampingnya. Diluar ranjang Off tampak serius memainkan ponsel, "Off," mencoba memanggil, prianya itu tetap menggeser-geser layar tanpa terusik atas panggilan.
"Off Jumpol."
Pada panggilan kedua barulah Off tersadar, cepat ia memfokuskan perhatian. "Attha, kamu manggil saya?"
"Kau sibuk, Off?" tanyanya meyakinkan.
Menatap sang buah hati tangannya selaras mengusap pelan pipi Semesta. Selagi menyusuri kulit lembut Semesta yang berwarna kemerah-merahan, Off beralih memandangi wajah Gun yang masih tampak lemas. "Saya mencari cara, cara buatin Semesta susu, bingung saya Attha, mau memilih blog yang mana." Off harap tidak melakukan kesalahan sekecil apapun dalam mengurus Semesta.
Yang jelas, Off berusaha sebaik mungkin.
Tentu Gun ikut menerka-nerka. "Sepertinya caranya sama ketika kau buatin aku susu, Off."
"Sungguh?"
"Ya, mungkin."
Dalam sekian detik, Off memegang tangan Gun dan menariknya pelan. "Sakit, Attha?" Ia rasa kondisi Gun berkata demikian, Off memahami efek operasi caesar setelahnya akan meninggalkan rasa nyeri.
Gun beberapa saat tidak mengatakan apapun, dia hanya tersenyum tipis "Sudah risikonya, Off. Aku baik-baik saja dengan ini," komentar Gun seiring memberikan suaminya senyuman. Dia masih pucat, dia juga masih belum mampu untuk berbicara banyak. "Off, percaya padaku, everything is fine," kukuhnya sebaik mungkin.
Dan, Off butuh waktu mempercayai itu,
Napasnya terasa sangat tenang saat memperhatikan Semesta, tidak ada kata lain untuk mengucapkan frasa nya selain 'Selamat datang, anakku' dia menatap bahagia, begitu juga Off. "Off ... Semesta bulet banget, seperti bulatan bakso." Dalam keadaan seperti ini, Gun masih tidak percaya ia bisa melahirkan seorang bayi laki-laki yang begitu sehat, wajahnya, bibirnya, hidung dan matanya terbentuk sempurna tidak ada cacat yang tergores, Tuhan begitu baik, Gun tau itu. "Semesta mu indah, Off."
Tentu! Off tidak mengerti lagi bagaimana mengekspresikan rasa bahagia, lalu Off memiringkan badan sedikit jauh lebih condong, Off berbisik dari sudut mulutnya. "Tentu Attha, benihnya saya tidak mengecewakan." Mendengar itu Gun memberinya senyuman miring, mengejeknya secara mutlak.
"Ya, Off... Teruslah kau menyombongkan diri."
Tersenyum puas, entah mengapa ada sensasi seru tersendiri saat dia menyombongkan diri, tidak ada sebuah kesalahan, karena kesombongan ini nyata bukan dibuat ataupun dia mengada-ngada.
Off pun lantas mengangguk, "Saya memiliki segalanya sudah sepantasnya saya membanggakan diri, saya punya kamu dan sekarang Semesta menjadi pelengkap," lalu ia secara perlahan memajukan wajah mendekati Semesta, Off sangat berhati-hati menyentuh wajah merah itu dengan sentuhan bibirnya, "Cepat besar, tidak sabar saya mengajarimu main catur." Pernyataan tersebut sukses membuat Gun menghembuskan napas, Gun tak kuasa memikirkan tentang perilaku Off dalam menjaga Semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ [3] 𝐄 𝐋 𝐈 𝐓 𝐄 (Boss & Me)
Romance💣 [Complete] [MPREG] 𝟏% 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚 𝟗𝟗% 𝐓𝐞𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐭𝐢𝐧 Keinginan terbesar Gun di dunia ini hanya satu, ingin memukul kepala Off Jumpol sang Boss yang selalu membuat darahnya naik.