BAB 13 : Run, Gun, Run!

1.4K 143 28
                                    

○○○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○○○

Evalasting Unique
Kolaboratif Area

Evalasting UniqueKolaboratif Area

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Pinterest

Pada saat tiba di area kolaboratif perlahan langkahnya memelan, siangnya berlalu dengan suram. Pemandangan paling menyedihkan kala tubuh seseorang itu tidak berjalan beriringan dengannya. Tawan khawatir, sedih ini berlangsung berkepanjangan dan tidak bisa secara cepat melewatkan Gun. Hal tak pernah Tawan lupakan ialah kebersamaan mereka.

Tontonan di depannya seperti film After, menempatkan keposesifan Off seperti keposesifan Hardin pada Tessa.

Tawan bisa melihat wajah kesal Gun, seperti biasa Tawan mengerti bagaimana tingkah menyebalkannya Off mengerjai Gun habis-habisan. Mereka memang sulit disatukan, tetapi tidak pada pandangan mereka. Off memberi pergerakan mendekat pada sisi kiri pelipis Gun di sana, diselingi gerutuan Gun yang tak dapat ia dengar, ia menyerah memilih tidak melanjutkan memerhatikan interaksi Off dan Gun yang bagaikan racun.

Att...
If i have to be him, I'd i rather leave...

Langkah Tawan berbelok ke arah Toilet. Dan, Gun melihat itu.

"Kamu ini, bandel terus... Level berapa kamu memesan mie nya?"

Gun tak mendengar saat fokusnya sudah terbagi pada Tawan, tatapannya memandang punggung Tawan kian menjauh, "Off, sebentar aku mau ke toilet," izinnya kemudian.

"2 menit," balas Off enteng.

"Off, tolonglah, tunda dulu berantemnya."

"Oke, oke."

Sebelum Gun melangkah jauh, Off menahan. "Attha," panggilnya pelan, langkah Gun pun terhenti kembali menatapnya. "Saya memberi waktu kamu 5 menit, bicaralah pada, Tawan." Secara jelas dan karena dia tidak buta Off melihat peralihan fokus Gun, dari itu dia paham, terbelahnya fokus Gun karena Tawan.

"Kau tau?" Gun terkejut.

"Attha, saya peka saya juga tidak buta."

Tidak memperdulikan mereka masih di area terpenting di perusahaan, Off mendekat dalam jarak terlalu dekat, dari jarak sedekat ini Off bisa melihat wajah Gun yang bersih. ''Saya izinkan kamu, bukan berarti kamu bebas, terlebih pria itu Tawan, alumni hati kamu. Kamu tau kan posisi kamu saat ini?" Tangannya naik memberikan sapuan di wajah Gun, "Saya percaya kamu, Attha nya saya tetap Attha nya saya, tidak ada celah untuk dia."

✔ [3] 𝐄 𝐋 𝐈 𝐓 𝐄 (Boss & Me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang