ᴄʜ. 22 - ᴀʙᴏᴜᴛ ʏᴏᴜ

977 100 0
                                    

Diujung jalan yang panjang ini,
akankah kutemukan siapa dirimu sebenarnya?

Diakhir cerita yang kutulis bersamamu,
akankah masih ada namamu?
In a dream

Viezella meregangkan tubuhnya setelah membalas surat-surat yang datang dari teman-temannya bahkan termasuk Draco.

Ya, lelaki itu menanyakan tentang bagaimana kabar dan liburan gadis itu saat ini.

Gadis itu menghela nafas setelah menyuruh burung-burung hantunya mengirimkan pesan.

Dia kemudian terdiam menatap nakasnya, gadis itu menarik keluar buku harian Cedric.

Gadis itu mengelus pelan buku itu. Dia menatap buku coklat yang tampak masih cukup baru itu.

"Izinkan aku membaca bukumu, Ced" gumam gadis itu pelan

Dia lalu membuka pelan buku dan membaca halaman utamanya.

Buku ini kutulis untuknya. Dia yang kutemui di musim dingin pada tahun ketigaku

Viezella sedikit terdiam membaca itu. Gadis itu kemudian membalikkan buku itu perlahan.

Aku bertemu dengannya di Danau Hitam. Dia duduk sendirian tidak ada siapapun disampingnya. Dia terlihat kesepian.

Ahh, tidak. Dia kelihatan kosong. Aku tidak tahu apa penyebabnya. Dia masih sangat kecil, mungkin anak tahun pertama.

Aku datang menghampirinya, namun tak seperti kelihatannya. Dia menyambutku dengan baik. Aku kira dia akan dingin karena ekspresinya sangat datar saat menatap danau didepan.

Dia memperkenalkan dirinya. Namanya indah seperti dia yang memiliki nama itu.

Viezella Ailynia Asherlion

Viezella sedikit menatap kaget yang baru saja dia baca. Jadi, buku ini berisi tentang dirinya.

Viezella menghela nafas lalu kembali membalik lembaran per lembaran buku itu.

Buku itu berisi tentang keseharian Cedric selama bertemu Viezella.

Hal yang menyenang hingga memalukan ditulis kedalam sana. Cedric memperhatikannya begitu teliti ternyata. Dia tidak menyadari itu.

Viezella tampak sedikit memerah mengetahui lelaki itu melihat kejadian memalukan yang bahkan tidak dilihat orang lain.

"Bukankah sedikit keteraluan menulis hal memalukan ini kedalam buku harian, Ced?" tanya gadis itu menatap langit kamarnya.

Gadis itu kembali membalik bukunya dan terus membaca isi buku itu.

Aku sedikit kesal karena aku terlambat. Aku hendak mengajaknya untuk menjadi partner dansa ku di Yule Ball. Dia sudah diajak lebih dulu oleh Malfoy.

Ya, aku bisa melihat bahwa lelaki itu menyukainya. Aku bisa merasakannya dari aura bermusuhan yang dia pancarkan padaku

Itu sedikit menyebalkan karena aku terus-terusan kalah darinya. Aku pernah melihatnya duduk berdua bersama Vieze di Danau Hitam.

Vieze tampak tersenyum senang. Dia tersenyum namun terlihat berbeda dari biasanya. Senyum itu terlihat tulus

Hal itu membuatku bertanya-tanya.

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐈𝐍𝐄𝐒𝐒 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang