ᴄʜ. 6 - ʜᴏᴍᴇ

1.6K 163 1
                                    

Rasa takut itu datang tanpa memberiku pilihan, memaksaku menghadapinya hingga akhirnya terbiasa.

Draco berjalan dengan kesal memasuki kompartemennya membuat teman-temannya menatap heran.

"Ada apa denganmu?" tanya Blaise

"Tidak ada" jawab lelaki itu

"Hei, aku tidak melihat Vieze? Kemana gadis itu?" tanya Theo

"Dia berada di kompartemen singa" jawab Draco membuat Pansy menoleh.

"Dia bersama Potter?" tanya Blaise

"Tidak, dia bersama si kayu itu" jawab Draco menatap pemandangan diluar kereta.

"Kau tahu dari mana?" tanya Pansy

"Aku melihatnya tadi saat menuju kemari" jawab Draco

"Ya, kita juga tidak bisa melarang dengan siapa dia berteman." balas Blaise membuat Pansy mengangguk.

Draco hanya diam tak merespon. Ya, dia tidak peduli. Namun, dia tetap kesal melihat gadis itu dekat dengan singa.

Bahkan sampai berkontak fisik seperti itu. Apa gadis itu selalu seperti itu kepada semua orang? Ah, sudahlah dia tak peduli.

Viezella berjalan masuk kedalam manornya yang tampak dihiasi langit gelap.

"Selamat datang kembali, nona" sambut para pelayan.

Viezella meneliti sekelilingnya mencari sosok kakaknya yang biasa menyambutnya kembali.

"Dimana Xavier?"

"Ah, tuan muda sedang keluar untuk menginvestigasi beberapa wilayah, nona. Beliau sudah pergi selama seminggu ini jadi mungkin akan segera kembali." jawab pelayan

Viezella kemudian menoleh kearah seseorang yang berjalan turun dari tangga.

"Duke mencari anda, nona. Anda diminta untuk menghadapnya sekarang" ujar sekretaris milik ayahnya.

Viezella terdiam beberapa saat lalu menghela nafas dan tersenyum.

"Ya, aku akan segera kesana" jawab Viezella

Xavier menghela nafas lelah setelah kembali meninjau beberapa wilayah yang selalu dilanda kekeringan.

Dia segera disambut oleh pelayan dan diberikan handuk hangat.

"Ailyn sudah kembali?" tanya Xavier

Mereka kemudian tampak ragu dan takut untuk menjawab pertanyaan milik tuan muda mereka.

"Ahh, no-nona" jawab pelayan itu tergagap

Xavier yang langsung membelalak dan berlari mencari kamar Viezella.

Dia sudah sangat hapal dengan mimik wajah milik para pelayan mereka.

Lelaki itu membuka pintu terburu-buru membuat gadis itu sedikit tersentak.

"Ahh, Xavier!" seru Viezella tersenyum lebar.

"Welcome back. You must be tired after a long journey, right?" tanya gadis itu tetap ceria

Xavier terengah-engah lalu berjalan mendekat perlahan. Lelaki itu tampak berkaca-kaca menatap luka-luka ditubuh adiknya.

"Aku sudah membersihkan lukanya. Jadi, kau tidak perlu khawatir, Xavier!"

"Aku akan segera sembuh!" lanjutnya

"D-dia melakukannya lagi padamu?" tanya Xavier bergetar.

"Tidak masalah. Luka ini sudah tidak separah dulu setidaknya." jawab Viezella tersenyum

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐈𝐍𝐄𝐒𝐒 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang