DUA PULUH DUA

432 30 0
                                    

"Yaudah ayo kita makan dulu nanti dilanjut lagi ngumpul-ngumpulnya" ucap Build memecah keheningan.

Mereka semua pun menuju meja makan untuk mengambil makanan masing-masing. Frank dan Prim hanya duduk di sofa ruang tamu kost'an sambil menonton televisi yang menyala di depan mereka.

"Ini P'New yang masakin kan Frank?" Tanya Nodt yang baru saja nimbrung dengan mereka berdua.

"Iya phi, mommy yang masak semua" jawab Frank.

"P'Nodt..."

"Iya nong Prim kenapa?"

"Kok kost'an ini kaya sepi ya. Kaya ada yang kurang gitu suasananya. Entah perasaan Prim aja atau emang ada yang kurang gitu disini" jelas Prim.

"Itu perasaan kamu aja kali dek, phi baik-baik aja deh perasaan dan gak ada apa-apa gitu" saut Frank.

"Tapi yang dibilang Prim emang bener sih ada yang kurang disini"

"Apa itu P'Nodt?" Tanya Prim dengan penasaran.

"Tanaman disini dikurangin jadi tinggal sedikit yang sisa" jawab Nodt.

"Yaelah phi, bukan itu yang Prim masuk" kata Prim dengan kecewa.

"Kamu mah ribet dek" saut Frank.

Prim masih diselimuti rasa penasaran. Entah apa yang ia rasakan saat pertama kali datang ke kost'an. Ia rasa kost ini ada yang kurang bahkan terasa sepi tidak seperti biasanya. Bible, Job, Perth, dan juga Pong yang mendengar obrolan mereka bertiga pun saling bertukar pandangan. Mereka khawatir kalau Prim akan menyadari nya.

~~~~~Meanwhile di mobil MaxTul~~~~~

"Bby laper gak?" Tanya Louis.

"Laper phi, makan cemilan yuk" ajak Perth.

"Kalian berdua laper? Itu di bagasi ada tas yang isinya cemilan kalian, ambil aja cemilannya. Minta tolong sama Win ambilin tasnya di belakang" kata Tul.

"Oke eyang. Phiwin, tolong ambilin tas yang isi cemilan dong di bagasi" kata Perth minta tolong.

"Nih Bby" ucap Win menyerahkan tas nya kepada Perth.

Louis dan Perth menikmati cemilan yang dibeli oleh Tul. Karena Tul tau bahwa cucu-cucunya akan berada di mobilnya maka dari itu ia membeli cukup banyak cemilan untuk dinikmati selama perjalanan di mobil. Berbeda dengan Nat, ia sedang menikmati mimpi indahnya bahkan saat ada tanjakan ia tidak terbangun saking bermimpi indah.

Sementara di bagian belakang, Win, Pawat, dan juga Pond sedang asik mabar ML. Pond tidak ada hentinya untuk berisik saat bermain game, sedangkan Win tipe pemain yang tenang tapi sedikit tegang sambil sesekali mengumpat kecil agar tidak kedengaran sampai ke depan. Sedangkan Pawat hanya sesekali berteriak saat keadaan di game genting sambil menabok pundak milik Pond.

"Eyang" panggil Perth ke Tul.

"Iya sayang?" jawabnya.

"Bby, masih penasaran nih kenapa ada Phi **** di liburan kita"

"Ya gapapa kan ada dia disini. Emangnya kenapa sih Bby kok kamu mikirin itu hmm?"

"Ya kepikiran aja sih eyang. Habisnya kan, ini liburan keluarga Diloknarawit tapi kenapa ada phi **** ngikut"

"Uncle mu kan yang ngajak, lagipula eyang juga gapapa sih kalo dia ikut, ya itung-itung berbagi liburan" canda Tul.

"Eyang baik banget"

"Eyang mu ini kan emang baik sayang, sampe-sampe eyang mu beli blender untuk semua warga komplek" saut Max.

"Hah? Serius eyang??" kata Louis yang sedikit kaget karena lontaran kalimat Max.

RAIKANTOPENI GANG = KOMPLEK RAIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang