"tuan Pond dan tuan Louis tetap disini, biar saya yang menangani kondisinya, jangan kemana-mana tuan sampai saya kembali" ucap orang itu kepada mereka berdua.
Pond dan Louis kecil sangat ketakutan saat menghadapi kondisi seperti ini. Kondisi yang membuat mereka makin takut dengan dunia luar. Pond hanya bisa memeluk sang adik dengan erat. Begitupun dengan Louis yang memegang baju Pond dengan erat menandakan bahwa dirinya tidak akan pernah ditinggal Pond.
"Louis jangan takut ya, phi ada disini jagain Louis sampe semua keadaan membaik" ucap Pond seraya mengelus rambut Louis dengan lembut.
Mereka berdua berada di ruangan rahasia yang dibuat oleh Mile dan Apo untuk melindungi mereka semua tidak terkecuali para bodyguard dan teman mereka. Ruangan yang berada di bawah rumah mereka sengaja dibangun untuk mengantisipasi kondisi yang sedang mereka alami sekarang.
Mereka juga sudah tau bahwa pekerjaan Daddy mereka sangat berbahaya bahkan bisa saja membuat mereka kehilangan Mile, tapi mereka sadar bahwa pekerjaan ini satu-satunya jalan untuk membuat mereka makin keluar dengan kondisi yang mereka alami selama ini.
Hanya dengan satu cara inilah mereka bisa dapat bertemu dengan keluarga besar mereka. Pond yang sejak dulu tau tentang pekerjaan Mile, hanya bisa menuruti apa yang diperintahkan Mile kepadanya untuk selalu berwaspada dan menjaga Louis.
Tokk....tokkk......
"Phi....itu siapa yang ngetok?" Tanya Louis dengan ketakutan.
"Phi juga gak tau"
"Phi jangan dibuka, takutnya orang jahat"
"Tapi kalo Daddy sama mommy gimana? Kalo itu P'Nodt atau P'Build gimana?" Jawab Pond.
"Tapi pelan-pelan ya phi bukanya"
"Iya" Pond berjalan ke arah pintu.
Ia membuka pintu dengan sangat hati-hati untuk memastikan siapa yang mengetuk pintunya.
"Pond....cepetan sayang buka pintunya, ini mommy" kata Apo dengan tergesa-gesa.
Pond yang tau pemilik suara itu pun langsung membuka pintu dan menarik Apo untuk masuk ke dalam ruangan.
"Mommy kok sendiri? Daddy mana?"
"Daddy mu sama Bible,Build, Jeff, dan yang lainnya. Mereka udah duluan naik mobil ke rumah eyang"
"Kok kita ditinggal?"
"Bukan ditinggal sayang, Daddy mu sengaja duluan biar mereka gak datang kesini, biar mereka ngejar Daddy mu dan kita bisa pergi duluan" ucap Apo yang juga sedang membereskan semua barang-barang mereka ke tas besar.
"Tapi kalo Daddy kenapa-napa gimana mom???" Tanya Louis dengan frustasi.
Ia sangat khawatir dengan kondisi Mile saat ini. Bisa saja penjahat itu mengejar Mile dan menembak Mile.
"Tenang ya anak mommy, Daddy Mile gak akan kenapa-napa, dan mommy pastiin Daddy kalian pasti bakal sampai di rumah eyang dengan selamat" jawab Apo dengan santai dan mengelus rambut Louis dengan tenang.
Pond dan Louis pun membantu Apo membereskan semua barang-barang mereka dan memasukkannya kedalam tas besar.
"Po udah beberes nya? Biar kita pergi sekarang mumpung keadaan aman" kata Nodt yang baru saja tiba.
"Udah beres, ayo langsung ke mobil"
Mereka pun berlari ke arah mobil yang sudah sudah disiapkan. Terdapat Bas, Job, Us, JJ, dan juga Tong di dalam mobil. Mereka semua pun memegang pistol di tangan mereka dan siap menyerang siapapun yang mencoba menyerang mereka balik.
"Mommy....Louis takut"
"Tenang sayang mommy disini"
"Phii...."
"Phi Pond disini kok jagain Louis"
DORRR.....DORRR...
"BAS SEBELAH KANAN"
DOR..... DOR....
"NODT KENCENGIN KECEPATAN MOBIL"
"US KANAN LO ADA MEREKA"
DORRR...... DORRR.....
"KEADAAN MAKIN GAWAT NIH, KOK MEREKA TAU ADA KITA"
"GUE JUGA GAK TAU, TEMBAKIN AJA MEREKA SEMUA SAMPE HABIS" BALAS NODT.
"Mommy....." Apo makin mengeratkan pelukannya kepada Pond dan Louis.
Yang ia lakukan saat ini adalah menjaga anak-anaknya dari tembakan.
"Po...suruh mereka tutup kuping" kata Bas kepada Apo.
Pond dan Louis yang mendengar perkataan Apo pun menuruti dan menutupi kuping mereka dengan headphone yang tersedia.
"NODT HATI-HATI BAWANYA YA"
"IYA, LO TEMBAKIN AJA MEREKA US"
DORRR......DORRRR.....
DUARRRR.......
"Ha.....haaa....haa..."
"Sialan, mimpi itu keulang lagi" ucap Pond yang terbangun dari tidurnya.
"Padahal udah 2 tahun yang lalu kejadiannya tapi masih aja gue mimpiin"
"Apa harus gue ceritain ke Daddy ya? Atau ke mommy dulu? Tau ah pusing"
"Tapi sumpah ya, gue benci kejadian kemaren. Gara-gara itu semua Louis jadi Takut sama dunia luar dan suara keras. Dan dia juga makin takut untuk ketemu orang baru"
Setelah berdialog dengan dirinya sendiri ia pun berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dan kebetulan ia terbangun saat matahari terbit jadi ia tidak perlu melanjutkan mimpi buruknya itu.
"Dad..."
"Iya, kenapa?"
"Tadi Pond mimpi tentang kejadian itu lagi"
"Mommy...." Louis yang mendengar perkataan Pond pun berlari memeluk Apo dengan erat.
"Sshhh...gak ada apa-apa lagi disini. Kan kita udah aman, ada eyang, ada warga komplek juga" kata Apo menenangkan Louis.
"Kejadian yang terakhir kali?" Tanya Mile.
"Iya dad, gak tau kenapa akhir-akhir ini Pond sering mimpi kejadian itu"
"Kamu terlalu mikirin kah?"
"Gak dad"
"Gini aja, kita besok jalan-jalan sama yang lain, biar pikiran kamu sedikit fresh" usul Mile dan disetujui oleh Apo.
"Ajak phi-phi Be On Cloud gak dad?" Tanya Louis yang masih memeluk Apo.
"Mau ajak mereka?"
"Iya dad, setidaknya nong bisa ada rasa aman" jawab Pond.
"Yaudah nanti Daddy kasih tau mereka. Lanjut gih makan sarapannya"
Mile melanjutkan sarapannya tapi pikirannya memikirkan perkataan Pond. Ia tidak menyangka bahwa anaknya itu mengalami mimpi terburuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIKANTOPENI GANG = KOMPLEK RAIKAN
AcakDiharapkan membaca 'Raikantopeni Gang Domundi versi' terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini. Sequel dari cerita 'Raikantopeni Gang = Domundi versi' mengisahkan cerita tentang komplek yang dihuni oleh para manusia absurd, kekeluargaan yang kompak...