CHAPTER 28

123 12 0
                                    

    Sebelum baca, vote dulu yuk....
Ramaikan kolom komentar juga ya
         supaya aku cepat update.

                Happy reading!!!

                          ----------

                          ----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mama, ayo ke pantai...."ajak Hawi kecil.

Hawi kecil menoleh kepada Damian yang duduk di samping Mamanya.

"Papa, ayo anterin Hawi."

Damian memutar bola matanya malas.

"Besok aja ya?"tawar sang Mama.

Hawi menggeleng kukuh."Nggak mau Mama! Maunya sekarang!"

"Tapi sayang, diluar hujannya deras!"

Damian hanya duduk sambil menatap istri barunya yang sedang membujuk anaknya yang bisu itu. Anak itu sangat menjengkelkan, bisanya cuma merepotkan!

"Hawi pengen mandi di pantai sambil main pasir, Ma. Terus abis dari pantai kita ke kebun binatang, Hawi mau liat jerapah, gajah, burung merak, sama gorila. Ayo,Maaaaaa!"Ia bahkan terus menarik-narik tangan Mamanya.

Perempuan yang Hawi panggil sebagai Mama itu menoleh pada Damian."Mas mau ya, anterin Hawi ke pantai. Aku jadi kasian sama dia!"

Damian menghela napasnya panjang.
"Yaudah, ayo."meski malas dia tetap menyetujuinya.

"YEAY!"Hawi kecil bersorak gembira dengan kedua tangannya di angkat tinggi-tinggi seraya menggoyangkan pinggulnya.

Betapa senangnya anak kecil itu.

"Sebentar ya, Mama siap-siap dulu."

Hawi mengangguk. Mamanya lantas masuk ke dalam rumah, untuk ganti baju dan mengambil beberapa keperluan.

"Abang...."panggil sang Mama kepada Haven.

Haven yang sedang menggoreskan kuas ke atas kanvas menoleh."Iya, Ma?"

"Mama sama Papa mau pergi ke kebun binatang sekalian pulangnya mampir ke pantai, nganterin Hawi. Abang mau ikut?"tawar Mama Hawi.

Haven terkekeh."Nggak ah, Ma kayak anak kecil aja!"

Mama tirinya itu tersenyum tulus, dia mengacak pelan rambut Haven. Mama Hawi sangat jauh dari kesan menyeramkan, wanita itu penuh dengan kasih sayang dan senyuman. Tidak heran jika sifat tersebut menurun pada Hawi.

Sejak Damian menikah lagi dengan wanita lain, Haven bahkan sudah tidak lagi merindukan sosok seorang ibu.

"Kamu mau Mama beliin apa?"

Haven menggeleng."Nggak usah beliin apa-apa, cukup pergi ke sana hati-hati dan pulangnya harus selamat."ujarnya tersenyum.

Mama Hawi mengecup lama kening Haven.

KISAH SI BOTAK & BISU SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang