CHAPTER 22

115 12 0
                                    

          Yang belum follow akun
    KolorApon_yuk di follow dulu!

Vote dulu yuk vote dulu.. Ramaikan
       Kolom komentar juga ya!

              Selamat membaca!

                          ----------

Haven melenguh, sebelum akhirnya membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haven melenguh, sebelum akhirnya membuka mata. Ia memandang setiap sudut kamar adiknya, ia menoleh dan tidak melihat keberadaan adiknya.

Cowok itu bangkit dari ranjang untuk mencari Hawi. Mungkin saja adiknya itu sedang di kamar mandi, namun setelah Haven membuka pintu kamar mandi ternyata kosong. Hawi tidak ada di sana, Haven menghela napas berat. Sebelum akhirnya ia memilih keluar dari kamar.

Haven berpikir, mungkin adiknya itu ada di dapur sedang memasak."Hawi lo dimana?"

Tidak ada sahutan.

Di dapur juga tidak ada siapa-siapa.

Kemana perginya Hawi?

"Hawi lo kemana sih, bangsat? Jangan bikin gue khawatir."lirih Haven.

Haven sudah mencari ke setiap sudut ruangan rumah, tetapi tidak kunjung menemukan Hawi. Ia bahkan sudah mengecek ke kamarnya sendiri, siapa tahu adiknya ketiduran di kamarnya tapi anak itu tidak ada.

"Di belakang rumah kali, ya."gumam Haven pelan, ia lantas melangkahkan kaki menuju belakang rumah.

Di dalam gudang, tempat barang yang sudah lama tidak terpakai Hawi tidur dengan posisi kedua tangan berada di atas perutnya. Ia lalu perlahan-lahan mulai membuka mata dan beberapa kali mengerjap-ngerjapkan matanya Hawi meraih ponselnya yang sengaja ia letakkan di sampingnya sebelum ia tidur. Pukul 5 pagi.

Hawi berdiri dari posisinya kemudian berjalan untuk membuka pintu dan keluar dari gudang.

Langit masih gelap. Haven melihat ada sepeda biru Hawi masih terparkir di halaman rumah.

"Nggak biasanya Hawi naruh sepeda di depan rumah, biasanya tuh bocah naruh dekat motor gue deh? Mungkin lupa kali, ya."pikir Haven.

Tiba-tiba ada sebuah tangan menepuk pundaknya."Abang nyari siapa?"

Haven terperanjat kaget. Ia kemudian menoleh dan mendapati Hawi tengah berdiri di belakangnya.

"Anjir! Ngagetin aja lo."Haven mengelus dada beberapa kali."Kirain Ivanna,"dengusnya.

Hawi mengerutkan dahinya bingung.
"Ivanna? Siapa Ivanna, bang? Pacar abang ya? Cieee."Hawi mencolek dagu Haven membuat cowok lebih tua itu mendengus sebal.

"Bukan lah anjir, ya kali gue pacaran sama hantu nggak ada kepalanya. Itu loh film horor yang lagi viral, masa lo nggak tau."Haven mencubit pipi Hawi yang gembul karena gemas.

KISAH SI BOTAK & BISU SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang