Cerita ini mengisahkan tentang anak korban pembunuhan yang bertekad untuk membalaskan dendam ibu yang melahirkannya.
Cerita ini bukan hanya tentang balas dendam tetapi.. cerita ini juga menceritakan tentang pertimbangan yang berat bagi seorang Anz...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘔𝘦𝘰𝘯𝘨!! 𝘮𝘦𝘰𝘯𝘨𝘨!!
Anza menurunkan kucing itu, ia segera berjalan menuju kamar dan mengganti pakaiannya.
Anza menatap ke cermin, ia memakai hoodie dan topi serba hitam. Terlihat dengan jelas garis lengkung bibirnya yang terbentuk senyum tipis, tak lupa ia memakai masker hitam dan segera menuruni tangga untuk mencari korban.
Anza berjalan menuju lorong yang cukup redup penerangan, ia mendengar suara teriakan seorang gadis yang membuatnya pemasaran.
Cowok itu terdiam melihat 3 cowok bertubuh kekar sedang memojokkan seorang gadis muda. Ia terlihat ingin memperkosa si gadis membuat Anza geram bukan main, cowok itu memasang knuckle di kedua tangannya, ia tersenyum dan mulai menyerang ketiga cowok itu walau tak sebanding.
"Woii!!"teriak Anza membuat tiga cowok itu menengok dengan membawa pisau kecil.
Anza dengan lihainya memukul tanpa ampun. Memukul, menendang membuat ketiga cowok langsung tergeletak tak berdaya.
Anza menatap gadis itu yang tak asing baginya, yah.. ia adalah gadis yang ia selamatkan waktu itu. Siapa lagi kalo bukan Tasya, gadis itu ketakutan setengah mati saat darah mengucur di salah satu tangan Anza.
Gadis itu membawa Anza pergi, ia benar-benar belum mengetahui bahwa yang menolongnya adalah orang yang sama.
Tasya mendudukkan tubuh Anza, darah yang mengalir terus membuat Tasya terpaksa melepas hoodie milik Anza.
"Kamu ini lukanya parah banget"lirih Tasya sambil mengambilkan perban dan segera membalut luka itu agar tidak menerobos keluar.
Anza menatap gadis itu dengan tatapan datar, ia melihat setiap inci luka itu di balut dengan rapi pantas saja ia masuk dokter umum.
"Buka topi sama maskernya biar saya obati"ujar gadis itu membuat Anza menggeleng.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
