Cerita ini mengisahkan tentang anak korban pembunuhan yang bertekad untuk membalaskan dendam ibu yang melahirkannya.
Cerita ini bukan hanya tentang balas dendam tetapi.. cerita ini juga menceritakan tentang pertimbangan yang berat bagi seorang Anz...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lu tenang aja gua gak selemah apa yang lu bayangkan"cibirnya sambil mengambil empat gulungan handwrap/perban panjang.
"Pake"ujar cowok itu membuat Tasya menatap itu dengan ragu.
"Pake Sya"ujar cowok itu langsung di angguki Tasya.
Anza mengambil salah satu handwrap dan mulai memasangkannya di tangannya hingga tertutupi.
Selesai memakai itu Anza melihat Tasya yang kesulitan, ia segera membungkukkan tubuhnya dan jongkok lalu memasangkan handwrap itu ke tangan mulus Tasya.
"Fungsi pake perban ini tuh biar tangan lu gak lecet atau luka serius saat memukul benda keras"ujar cowok itu langsung di angguki Tasya.
Cowok itu segera bangkit dan mulai memperagakan gerakan dasar dalam membela diri.
Anza meluruskan tubuh Tasya dan mulai menyentuh tangan Tasya hingga membuat gadis itu menatap Anza dengan lekat.
Cowok itu terlihat begitu datar dan fokus mengajari Tasya bela diri walaupun gadis itu mencang-mencong kesana kemari.
"Bisa fokus? Jangan liatin gua"datar Anza mulai risih dengan tatapan Tasya.
Gadis itu segera memalingkan pandangan dan mencoba untuk fokus walaupun di hatinya cenat cenut.
Cana menatap Tasya dengan wajah tidak suka, bagaimana bisa cewek yang baru di kenal Anza sudah berhasil mendekati cowok yang ia sayangi.
"𝘔𝘦𝘯𝘺𝘦 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦! 𝘎𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘢𝘬, 𝘪𝘩 𝘒𝘢𝘬"celoteh Cana sambil mengikuti setiap perkataan Tasya.
"Woi?!"panggil Alan membuat Cana kaget bukan maen.
"Anjir bikin kaget aja lu!"kesal Cana langsung memukul perut Alan akan tetapi cowok malah cengar-cengur tak berdosa.
"Maaf Cana gua gak bermaksud ngagetin lu haha"tawa Alan lagi-lagi membuat pukulan tangan lihai Cana tepat mengenai perut Alan.
"Lu ini temen sekelas gua yang paling gak guna tau gak Lan!"kesal gadis itu membuat Alan bingung.
