Cerita ini mengisahkan tentang anak korban pembunuhan yang bertekad untuk membalaskan dendam ibu yang melahirkannya.
Cerita ini bukan hanya tentang balas dendam tetapi.. cerita ini juga menceritakan tentang pertimbangan yang berat bagi seorang Anz...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.....
Cowok itu langsung mengambil alih silet yang di pegang Anza ia membalikan keadaan, Alan duduk tepat di atas Anza dengan senyum sinis.
"Nza, Lo tau gue ngelakuin ini karena gue dendam ama lo monyet! Lo yang buat gue sebatang kara! Lo yang buat gue hidup di jalanan!"tajam Alan membuat Anza terdiam dengan wajah syok.
Cowok itu tersenyum sambil menggores tangan Anza dengan silet.
"Sialan!"teriak Anza begitu tersadar dari lamunannya cowok itu merasakan perih di tangannya ia langsung memukul wajah Alan hingga tersungkur.
Darah yang mengalir deras di tangan cowok itu sambil memukul membabi buta korbannya.
"Setan! Lo lebih busuk dari pada iblis tau gak!!"teriak Alan tak di gubris cowok itu.
Anza memotong jari Alan dengan wajah tanpa ekspresi.
Rintihan-rintihan terdengar dengan jelas di mulut cowok itu.
"ARGHHHH.. bangsat!! Jari gue..."teriak Alan membuat Anza tidak tega.
Cowok itu menahan nafasnya saat melihat Alan yang sepertinya menangis menahan kesedihan saat pembunuh keluarganya ada di depan matanya.
"Lan, gue gak tau itu keluarga lo.. gue minta maaf, tapi kelakuan lo udah melewati batas Lan sampe puluhan orang mati dengan sia-sia gegara lo, Cana dan Dimas.. gue gak bisa menghentikan ini semua"lirih Anza membuat Alan tersenyum.
"Lo mau buat gue mati secara tersiksa kan?... oke lakukan Za, gue juga yakin gue gak bakal bisa ketemu keluarga gue di surga dan itu termasuk elo Nza. Lo gak bakal bisa ketemu nyokap lo disurga"ujar Alan sambil memejamkan matanya.
Sial, kalimat itu berhasil mengenai hati Anza hingga membuatnya down.
"Gue tau Lan, Lo gak usah khawatir setelah ini gue bakal bakal menyusul elo"ujar Anza sambil menahan nafasnya sebentar.
"Okay, I'll kill you faster so you don't get tortured Alan..."ujar Anza sambil mengambil pistol miliknya dan menembak kepala Alan dengan raut wajah sedih.
DARRR....
AGHHH...
"Maafin gue..."tangis Anza sambil memeluk tubuh Alan.
Cowok itu menghela nafasnya, ia benar-benar merasa bersalah atas hal itu.
"Kenapa harus gini.. kenapa harus ada orang yang tidak bersalah kayak gini.. gue benci sama diri gue sendiri! Gue benci kenapa gue di besarin dengan cara yang keras seperti ini... Ma... Anza pengen nyusul Mama walau Anza gak bakal masuk ke surga bersama Mama"ujar cowok itu sambil mengambil pistol.
Ia langsung mengechat istri, Tanisha dan Zean sebelum akhirnya ia mengakhiri hidupnya.
Disisi lain Tasya sibuk menyiksa Cana dengan brutal hingga akhirnya gadis itu mati di tangannya dengan cara mengenaskan.