Cerita ini mengisahkan tentang anak korban pembunuhan yang bertekad untuk membalaskan dendam ibu yang melahirkannya.
Cerita ini bukan hanya tentang balas dendam tetapi.. cerita ini juga menceritakan tentang pertimbangan yang berat bagi seorang Anz...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
....
Anza menghela nafasnya menatap istrinya yang sibuk bebenah, sepagi-an ini ia merasa begitu bosan apa lagi ia sama sekali tidak melakukan apapun karena di kurung dikamar.
"Hufttt.. yang, aku bosen banget yang... mau sampe kapan kamu kurung aku?"tanya Anza dengan wajah memelas.
Gadis itu menengok dengan wajah datar, ia langsung menghampiri suaminya dan mencubit kedua pipi cowok itu dengan wajah gemas.
"Sampe Papa aku nemuin cara buat bunuh Dimas"ujar Tasya membuat Anza berdecak sebal.
"Dih! Kan aku ini ya seorang dokter psikopat cinta, ya kali dengan mudahnya aku mati konyol yang hanya gegara bajingan itu.."keluh Anza membuat Tasya melipat kedua tangannya.
"Benar kah? Lantas bagaimana dengan om Pandu? Kamu tau kan dia juga salah satu pria berdarah dingin? Bahkan dia sampe membunuh satu keluarga demi pencapaiannya tapi... Kamu liat apa yang terjadi? Dia meninggal dengan cara mengenaskan? Kamu masih mau sombong kak? Kamu tau yang kamu hadapi itu psikopat handal. Dia itu salah satu pembunuh keji yang bunuh korbannya dengan cara sadis. Dia bahkan pernah masak korbannya dan dengan santainya, daging korban yang dia masak itu dia bagikan ke tetangga dan sanak-saudara korban sampai tak tersisa."ujar Tasya membuat Anza terdiam.
"Kak, dia bukan pembunuh biasa.."ujar Tasya membuat Anza berdecak.
"Aku tau yang... Aku juga udah mikirin itu matang-matang"ujar Anza membuat Tasya menggeleng.
"Dia gak akan biarin kamu hidup nyaman kak, kamu pernah buat dia masuk penjara dan itu bisa aja buat kak Anza dalam bahaya"ujar Tasya membuat Anza terdiam.
"Terus kita harus apa yang? Aku kan udah di perintahkan Papa kamu buat jadi umpan"ujar Anza membuat Tasya menggeleng.
Gadis itu langsung memegang kedua pipi Anza dengan mata sendu.
"Kak, aku gak akan biarin itu semua terjadi.. kamu tau kamu itu adalah hal yang berharga bagi aku. Dan kamu itu adalah suami yang baik dan sayang sama aku, aku gak mungkin ngorbanin kamu sayangku.."ujar Tasya membuat Anza terdiam.
"Lantas?"
"Begini aja, aku udah ada rencana sendiri dan ini sangatlah sederhana "ujar Tasya mulai menjelaskan rencananya hingga membuat Anza terpelohok.
"Ini target kita"ujar Tasya menunjukan foto Cana hingga membuat cowok itu membisu.
"Engga bisa yang, dia itu adik aku"keluh Anza tak terima. "Yang, kamu tau kan kalo Cana itu anaknya Tante Abigail dan Tante Abigail itu kakak angkat Mamaku"ujar Anza membuat Tasya melipat kedua tangannya.
'"Yee.. terserah kamu kalo itu mah. Tapi dia itu satu-satunya jalan agar Alan dan Dimas jadi lemah"ujar Tasya sambil menatap foto Cana bersama Revan dan Anza.