IP-35

1K 23 0
                                    

"Maaf Om, tapi kayaknya Rania nggak bisa."

David mendongak, menatap Rania dengan banyak pertanyaan. Kali ini, mereka kembali bertemu di taman kota untuk membahas perjodohan yang David katakan. Dan tentunya Rania langsung menolaknya. Meskipun David memberikan banyak foto pria tampan dan mapan sekalipun. Jika saja David tahu, yang menikah dengan Abrisma adalah Rania bukan Rana. Mungkin hal ini tidak akan terjadi.

"Kenapa? Apa mereka kurang menurutmu?" tanya David penasaran.

Rania menggeleng. Mereka tidak kurang apapun  mereka semua tampan dan memiliki pekerjaan yang mapan. Bahkan Rania sampai berpikir jika hidup dengan mereka, tidak akan mengalami kekurangan apapun. Tapi disini, Rania tidak suka dijodohkan, dia akan mencari jodohnya sendiri. Dan tentunya bukan dari tangan David juga. Dia akan mencari sesuai dengan apa yang dia inginkan  dari keluarga yang sama dengan dirinya, agar nanti jika mereka menikah tidak ada saling menghina satu sama lain. Apalagi David tahu kan jika Rania ini bukanlah orang kaya, ayahnya juga pengangguran dan sakit-sakitan. Rania hanya ingin memiliki suami yang bisa menerima dirinya dan juga ayahnya. Jika dia mencari sosok yang kaya seperti ini, Rania takut jika mereka tidak bisa menerima kehidupan Rania yang di bawah standar. Belum lagi ayahnya, jika bukan Rania yang memberi biaya lalu siapa lagi?

David mencoba menyakinkan Rania, jika setelah menikah mereka akan hidup enak. Rania tidak perlu bekerja kembali di lapangan yang panas ini, demi mencari uang. Mereka akan mencari uang untuk Rania. Kalaupun mereka tidak mau, biarkan David saja yang mencarikan uang untuk Rania. Dia siap kok menafkahi Rania setiap bulannya untuk kebutuhan sehari-hari.

"Anggap saja Om bertanggung jawab atas hidup kamu. Selama ini kamu tahu kan, kamu selalu menolak apapun yang Om berikan. Tolong terima ini Rania." kata David memberikan amplop coklat pada Rania.

"Terima kasih sebelumnya. Tapi maaf, saya nggak bisa menerimanya. Nanti mama marah malah dia tahu, jika Om ngasih saya uang."

"Kalau begitu kita harus main aman. Jangan sampai mama kamu tahu, kalau saya ngasih uang ke kamu. Ya, Rania?"

Dan disini Rania kembali menolak,  dia tidak ingin menyembunyikan apapun dari ibunya. Meskipun ibunya itu tidak menyukai Rania karena wanita itu memilih hidup bersama dengan ayahnya, Rania tidak ingin terlibat salah paham dengan ibunya hanya karena ayah tirinya. Hubungan mereka tidak terlalu dekat, berbicara juga hanya seperlunya. Bertemu pribadi seperti ini juga baru dua kali  karena David selalu datang bersama dengan ibunya. Selain ngeri, Rania juga takut kalau ada salah satu orang suruhan Abrisam, memberi laporan jika Rania bertemu dengan pria lain. Jika Abrisam dan Bagas mungkin tahu jika David adalah ayah sambung Rania, tapi yang lain?

Wanita itu memutuskan untuk pergi, Rania berpikir memang tidak ada lagi yang perlu mereka bahas. Dan disini, Rania juga menegaskan pada David jika dia tidak aku menikah lebih dulu. Dia masih ingin menikmati masa lajangnya, bermain bersama dengan temannya dan juga merawat ayahnya. Jika nanti dia ingin menikah, dia akan mencari pasangan yang cocok untuknya. Tidak perlu merepotkan David yang harus mencarikan jodoh untuk Rania.

David bangkit dari duduknya melempar amplop coklat itu dengan kesal. "Sombong banget sih!! Jual mahal lagi!! Sialan!!" umpat David.

Karena tidak mau pulang tanpa membawa apapun, Rania pun merogoh kedua sakunya dan menemukan uang berwarna biru di dalam kantongnya. Rania tersenyum, dia pun membeli dua cup jagung manis yang diberi susu dan juga parutan keju, untuk dirinya dan juga Abrisam.

"Berapa Kak?" tanya Rania.

"Dua puluh lima ribu, Kak."

Rania membayar dengan uang yang dia bawa tadi. Buru-buru Rania pun segera pulang, jangan sampai ketika dia sampai rumah Abrisam sudah di rumah lebih dulu dibanding dengan dirinya. Bukannya apa, mendadak Rania juga sungkan sendiri jika keluar rumah terus menerus. Meskipun mendapat izin, tetap saja rasanya tidak enak hati.





Istri Pengganti ( TAMAT DI INNOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang