Selamat membaca
•
•
•
•
•CEKLEK!
"A-hmp mm!"
Meisya kaget, saat ia membuka pintu sudah terdapat lima makhluk yang lebih menyeramkan dari setan sudah berdiri dengan ekspresi was-was, ia ingin berteriak, namun Grior lebih dulu membekap mulutnya dan menariknya masuk ke dalam.
"Keluar!"
Lingkar dan yang lainnya langsung keluar dengan langkah pelan agar dua makhluk betina yang masih berada di bilik toilet lainnya tidak mengetahui keberadaan mereka, bisa-bisa mereka akan di tuduh mengintip.
Sedangkan di dalam, Grior mengunci pintu bilik tampa mau melepaskan bekapannya pada Meisya.
"Hmm!" Meisya memberontak, apa yang akan di lakukan pria ini.
"Janji dulu gak bakalan teriak, kalau gak, gak akan gue lepasin!"
"Hmm!"
"Hm apa? hm iya? angguk dulu dong!"
Dalam hati, Meisya merutuk untuk cowok tengik ini, bisa-bisanya pria itu mempermainkannya, dan dengan terpaksa Meisya pun mengangguk, tapi tenang saja, otaknya sudah menyusun rencana.
"Tapi kalau lo masih teriak, jangan salahin gue kalau kita nikah dadakan!"
Sialan banget kan?
Setelah Grior melepaskannya, Meisya langsung ingin membuka pintu, tapi pria itu lebih dulu menahan tangan Meisya.
"Apa lagi, awas gue mau keluar, di sini bau banget, sanggup banget satu ruangan sama setan, heran deh!" desis Meisya memandang tajam Grior yang hanya tersenyum bodoh ke arahnya.
"Entar dulu, kok tambah galak sih yank, jarang-jarang loh kita healing berdua ke toilet, kalau kita post di sosmed nih yah... udah pasti kita terkenal dan di cap pasangan unik, keren kan kita!"
Sudut bibir Meisya berkedut, semakin hari cowok tengik ini semakin tengik menurutnya, apa ini efek keseringan gonta-ganti cewek?.
"Plis Grior, kalau bodoh ya bodoh aja, jangan tambah lagi gobloknya, sekarang lepas gue mau keluar, dari pada di sini di macem-macemin sama lo!"
"Boleh juga, asal lo ridho aja sih gue macem-macemin!"
Grior tersenyum smirk dan mendekat ke arah Meisya, dan Meisya berdiri membeku di tempat, bilik toilet yang sempit membuatnya tidak leluasa bergerak, hanya ekspresi takut yang diperlihatkannya. Apalagi saat Grior sudah memainkan rambut panjangnya yang terurai, itu semakin membuat ia bergetar.
"Aaa... Grior, lepasin Gue, gue takut- hiks!" akhirnya, Meisya hanya bisa merengek minta di lepaskan dan minta keluar dari pada satu ruangan dengan Abiyat playboy ini.
"Ya udah jangan mewek sih, gitu aja nangis, cengeng banget!" sahut Grior tersenyum geli, ia pun membiarkan Meisya keluar tanpa menunggu dirinya ataupun dua sahabatnya yang masih di dalam toilet.
"Padahal cengeng banget, tapi galaknya minta ampun!" Grior hanya geleng-geleng kepala melihat Meisya yang sudah menjauh.
"Ni dua cewek ngapain sih di dalam? melahirkan kah?" ia benar-benar heran dengan yang namanya cewek kalau udah masuk toilet, sanggup banget cium bau sisa pembuangan dari tubuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRIOR | FRIENDLY BOY
Teen FictionNyatanya, punya cowok yang friendly sama semua cewek itu cuma bisa buat sakit hati sama patah jantung. Tapi gimana sih rasanya nge-fans sama hubungan cowok sendiri dengan sahabat masa kecilnya? Grior Briuno Abraham, pria ceria, humor, friendly sama...