G'16

75 17 1
                                    

Selamat membaca




"Semuanya paham?" tanya Lingkar, pemimpin Carmeos, geng legenda yang sudah ada pada tahun 90-an.

"PAHAM!" sorak semua anggota Carmeos, saat ini mereka sedang berada di lapangan kosong dekat hutan.

"Dan di sini gue gak mau kalian pergunakan senjata-senjata kalian kalau Damarior gak main curang, senjata itu untuk kalian menjaga diri jika sekiranya kita kalah, tapi gue tau kalian gak akan mudah untuk di pukul mundur oleh mereka, ok... Sekarang kita jalan, CARMEOS!!!"

"LO JUAL KITA BELI, LO HAMPIRI MAKA CARI MATI, HUUUU!!"

Tepat pukul sepuluh malam, seluruh Anggota Carmeos memenuhi jalan yang menjadi pusat perhatian warga sekitar hingga beberapa di antaranya tidak berani keluar dari rumah, sebagian pengguna jalan raya juga berlari menghambur dan bersembunyi karena berpikir bahwa geng itu akan membuat rusuh kota, dan sebagian lainnya mengabdikan momen itu untuk di upload di sosmed yang membuat anak-anak Wattpad semakin semangat menghalu melihat Video-vidio mereka.

Sesampainya di tempat tujuan, yaitu markas Damarior dengan para anggotanya yang sedang berjoget ria kaget akan kedatangan tiba-tiba mereka. Tampa mengucapkan say hello, Carmeos langsung menyerang geng tersebut sekaligus menghancurkan markas mereka yang membuat anggota Damarior kewalahan dan di pukul telak melihat kekalahan.

"Kalian mau tau siapa yang udah bunuh Raksa?" tanya Lingkar pada mereka.

Lingkar menyeret Ahzar yang sudah sempoyongan dan penuh luka ke hadapan anggota Damarior yang sudah tepar dan terpaksa memandang ketuanya sarat bertanya.

"Ini, lihat dia!" Lingkar mencengkeram kuat dagu Ahzar hingga membuat pria itu mendongak dan meringis kesakitan.

"Lihat ketua yang kalian banga-banggakan, ternyata tidak lebih dari seorang penghianat yang menjadi pembunuh Raksa, seorang kandidat ketua yang kalian idam-idamkan!" Lingkar melepas kasar dagu Ahzar ketika melihat anggota Damarior memandang tak percaya dan sarat kecewa pada Ahzar.

"Bilang ini gak bener Zar, BILANG INI GAK BENER!" teriak Fadli yang sudah tidak bisa membendung tangisnya.

"G-gue gak sengaja, serius gue gak sengaja, gu-gue gak ta-tau kalau akibatnya sefatal ini, maafin gue, gue mohon maafin gue!" Ahzar bersujud di hadapan anggota Damarior yang menangis pasrah di hadapan anggota Carmeos yang memandang datar mereka.

"Hiks -hiks, sedih banget yah!" Bama mengelap ingusnya pada jaket Grior hingga Grior mendelik jijik dan mempeleng kasar kepala Bama.

"Diem dulu asu, jangan lo hancurin ni drama Indosiar yang lagi seru-serunya!" sahut Aldi yang memakan kerupuk yang tergeletak pada meja tak jauh darinya berdiri.

"GUE GAK NYANGKA LO SEGITUNYA GAK MAU TURUN JADI KETUA SAMPAI-SAMPAI LO BUNUH RAKSA, PENGHIANAT LO ZAR, PENGHIANAT LO AN-!!"

"WOI STOP WOI, STOP!" teriak Grior yang membuat penonton kesal.

"Apaan sih lo, lagi seru-serunya!" tutur Fikar menendang betis Grior hingga pria itu mengaduh pelan.

"Stop dulu, gue orang yang mendrama, tapi gak suka drama!" ucap Grior memandang semua orang yang ada di sana, terlebih untuk Damarior yang sedang bersedih dan berduka atas kematian dan terungkapnya pembunuhan dari orang yang mereka segani.

GRIOR | FRIENDLY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang