G'12

72 20 0
                                        

Selamat membaca




"Bukan itu Mei...!"

"Ya terus apa?"

"Sakitnya di dada, nyerinya di pipi!"

"Ya udah bentar, aku manggil dokter dulu!"

"Gak perlu dokter Mei, perlunya cuma kamu!"

Meisya berdecak, cowok tengik ini mempermainkannya.

BUGH!

"AHH...!"

Grior memegang pipinya yang nyeri akibat di bogem secara tiba-tiba pada bekas lukanya, luka yang tadi saja belum sembuh malah di tambah lagi oleh Meisya.

"Sakit... Mei!" ringis Grior tak tertahankan.

"S-sakit banget kah, padahal aku bogemnya pelan kok...!" cicit Meisya merasa bersalah sambil mengelus dengan lembut pipi Grior.

Grior menikmati kelembutan tangan kecil yang mengusap pelan pada pipinya, halus tangannya membuat Grior nyaman, dan hangat tangan itu membuatnya semakin tak ingin melepaskan gadis ini.

"Udah sembuh?" tanya Meisya pelan.

"Belum, ni pipi harus di obati dulu baru sembuh!" jawab Grior memandang Meisya yang tersenyum.

"Heh, cowok tengik!" panggil Meisya dengan terkekeh.

"Iya cewek cengeng!" balas Grior mendelik.

"Kamu itu misterius!"

"Hantu dong!"

"Emang hantu, kamu selalu buat aku penasaran, kamu gak bisa di tebak maunya apa, enggak bisa di tebak jalan pikirannya gimana, tindakan kamu kadang selalu bikin aku penasaran tapi selalu deg-degan di setiap saatnya, tapi sekarang aku tau maunya kamu apa!"

"Apa coba?"

Meisya mendekat, ekspresi wajahnya tenang, tapi tidak dengan hatinya yang melompat-lompat tak karuan.

Cup!

"Cepet sembuh cowok tengik!"

Grior membatu, ia mengusap pipinya yang di kecup lembut oleh Meisya, dan pria itu tersenyum senang dengan matanya yang berbinar, astaga... hatinya terlalu murahan jika di buat begini saja sudah berbunga-bunga.

"Yank...!"

"Hm?"

"Sekarang bibirnya yang sakit!"

PLAK!

"MESUM LO TENGIK!"

Semoga pipinya gak bengkak ya Pak wakil!

•••••

"Hiks- aku takut banget kamu kenapa-napa -hiks!"

"Aku gak kenapa-napa kok -hiks!"

Meisya memandang kecut pemandangan yang menurutnya lebay, Milka baru saja sampai dan langsung menghambur memeluk Grior yang menyambut baik pelukan gadis itu, dan sekarang Meisya terabaikan, dan mungkin hanya figuran yang tak di butuhkan.

GRIOR | FRIENDLY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang