G'15

73 13 0
                                        

Selamat membaca




"Mang... tolong bawain belanjaannya ke dapur ya mang!"

Aisha baru sampai di rumah setelah lebih dari dua jam ia mengelilingi pasar bersama bik Surti, dan sekarang di bagasi mobilnya penuh dengan barang belanjaan yang ia beli.

"Nggeh buk!"

"Loh, si Abang udah pulang ya mang? tumben lebih cepat dari kemarin!" tanyanya saat melihat motor kesayangan putranya sudah terparkir di garasi.

"Iya buk, si aden di dalem, hari ini pulang karena lapar katanya!" jelas mang Bedjo yang membuat hati Aisha dag dig dug!

Tapi sorry, bukan dag dig dug karena cinta, melainkan ia teringat akan dapur kesayangannya.

Tadi saat ia pergi, di rumah hanya ada mang Bedjo, ia juga belum memasak, bagaimana putra kesayangannya itu akan makan.

"Jangan-jangan... ADUHHH HANCUR INI, DAPURKU HANCUR!" Aisha langsung berlari masuk ke dalam rumah di ikuti bik Surti yang juga mendadak panik saat melihat majikannya.

Saat ia sampai di dapur, nafasnya tercekat, ia hampir mati saat melihat dapurnya yang berserakan seperti baru saja terjadi peperangan, tempat gula yang kosong menggelinding di lantai, botol cuka serta kecap yang tidak pada tempatnya, cabai berbagai macam sudah berhamburan ke sana kemari dan jangan lupakan kompor yang menyala dengan minyak panas yang terbang tampa penghalang dengan Grior yang memakai baskom di kepalanya, tak lupa tutup wajan yang di jadikan perisai oleh putra kesayangannya, dan sialnya anaknya ini GOBLOK.

"Anjing... gue mau makan woi, bukan perang sama benda mati kayak lo, au... panas asu!" gerutu Grior pada benda-benda itu yang membuat Aisha meradang.

"GRIOR...!"

Teriakan cempreng itu membuat Grior kaget di tempat, tapi setelahnya ia lebih kaget saat melihat Manda cantiknya berlari menghampiri kompor yang minyaknya sedang meletup-letup itu.

"MANDA JANGAN MANDA, BAHAYA...
GRIOR GAK MAU JADI PIATU MANDA, JANGAAAAN...!"

Cetek!

"Wihh, Mak gue super Hero dapur!" Batinnya yang terdiam menganga di tempat saat melihat Manda mematikan kompor itu tanpa rasa takut dengan minyak yang mengenainya. Dan dunia Grior seketika menjadi senyap saat melihat tatapan tajam sang Manda yang tertuju ke arahnya.

"Bik...!" panggil Aisha dingin pada bik Surti yang membuat Grior menelan ludahnya susah payah.

"I-iya buk...!" jawab bik Surti gugup.

"Ambil sapu lidi sekarang!"

Grior langsung berlari melewati Manda nya dan memeluk kaki bik Surti erat-erat dengan baskom hijau yang menutupi sebelah matanya.

"Ampun Manda!" rengek Grior yang menengadah dengan matanya yang berkaca-kaca.

"IHHH... KAMU INI GIMANA SIH, UDAH MANDA BILANG KAMU HARAM MASUK DAPUR, KENAPA DI LANGGAR SIH NAK, KENAPA!"

"Ihhh... kan Grior lapar!"

"MENJAWAB KAMU SAMA ORANG TUA!" radang Aisha yang melihat Grior dengan tajam yang masih memeluk kaki bik Surti tampa memindahkan baskom yang menutupi sebelah matanya.

GRIOR | FRIENDLY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang