G'14

84 18 0
                                    

Selamat membaca




"Lo udah jadi model ya bang!" tanya Aska, si cowok rumpi salah satu anggota Carmeos. Saat ini mereka sedang berada di markas kedua karena markas pertama sedang ada perbaikan dan rehab ulang secara besar-besaran.

"Model? ya enggak lah, males banget gue bergaya di depan kamera!" sahut Grior tampa memandang Aska. dan si cowok rumpi itu hanya mengangguk.

"Terus ini foto lo kan?" para anggota Carmeos langsung mendekat kala Aska mengeluarkan selembar foto yang memperlihatkan wajah sempurna indah paripurna milik Grior, di tambah lagi itu adalah foto yang memperlihatkan dada bidang Grior yang liat.

"Lo dapet dari mana?" tanya Grior heran sambil membolak-balikkan selembar foto berukuran sepanjang jari kelingkingnya.

"Gue kan suka cari informasi buat bahan ghibah kita sama cewek-cewek, eh taunya para cewek malah pamer foto lo, mereka beli di olshop katanya!" jelas Aska panjang lebar.

"Tapi tunggu bentar deh, ini bukannya foto lo pas kita mandi bareng yah!" Bama memecah atensi mereka yang tadinya heran menjadi kesal dengan kalimat yang di ucapkan Bama.

"Ambigu banget anjir, otak gue jadi travel!" seru Fikar menoyor kesal kepala Bama yang hanya di respon Bama dengan cebikan bibirnya.

"Ini foto liburan kita anak kelas XI tiga bulan lalu, pas saat itu menjelang ujian kenaikan kelas, semua anak kelas XI hadir semua kecuali kelas Kaula yang minta liburan terpisah waktu itu!" semuanya auto kicep ketika bapak negara berbicara, sekalinya bapak berbicara pernyataannya pasti benar semua.

"Terus siapa yang fotoin gue dong, di perjual belikan lagi, gak ngotak banget!"

"Urusan ni foto kita urus nanti, sekarang yang harus kita fokuskan cari siapa dalang yang mengadu domba Carmeos dan Damarior, tangkap tu orang dan bawa di hadapan Damarior, baru kita serang buat balas dendam, gara-gara mereka Kaula jadi demam dan sering banget ketakutan jika di luar akhir-akhir ini!" final Lingkar yang mendapat anggukan setuju dari para anggota.

"Kemarin mereka juga kejar kak Meisya pas pulang dari rumah sakit!"

Sontak info yang diberikan Aska membuat Grior memandangnya tajam hingga membuat Aska menelan ludahnya lamat-lamat karena takut akan tatapan yang terlihat dingin dan menusuk itu.

"I-itu bang, gue denger sendiri pas kak Meisya bicara sama si Dhani di belakang kantin, kalau kak Meisya bilang makasih sama si Dhani karena udah nolongin dia dari kejaran anak Damarior kemarin!"

Grior mengepalkan tangannya saat mendengar penjelasan Aska, ternyata Damarior sudah sejauh ini mengusik mereka, ini tidak bisa di biarkan, ia takut akan ulah mereka yang akan mencelakai Meisya nanti.

"Sialan!" desisnya marah.

"Hay bro!" panggilan dari seseorang yang baru masuk dari pintu dengan keadaannya yang acak-acakan dan lektop serta alat-pialat membuat mereka merasa sedikit terkejut.

"Gimana bang, udah ada info?" tanya Lingkar pada bang Borel, salah satu heaker dan anggota senior di geng ini.

"Udah dong, kalian yang kemarin kena serang tenang aja, udah saatnya kita susun rencana buat balas dendam, gue juga udah gak sabar patahin leher si Ahzar yang sok kecakepan itu!"

GRIOR | FRIENDLY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang