Selamat membaca
•
•
•
•
•"ANJING, SALAH KITA SEBENARNYA DI MANA?" teriak Aldi kesetanan, mereka dengan tiba-tiba di serang oleh geng yang berteman baik dengan mereka, sebenarnya salah mereka itu apa.
"Gak usah sok pura-pura gak tau, kalian yang bunuh Raksa kan, cemen, mainnya keroyokan!" tutur Fadli, salah satu kapten dari geng lawan, yaitu geng DOMARIOR, geng yang sudah lama berteman dengan mereka.
"Jangan asal nuduh, kita bahkan gak tau siapa Raksa!" ujar Aldi dengan tangannya yang membogem pipi Fadli hingga bibir pria itu terluka.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
Suara bising dari pertengkaran dua kubu menyeruak masuk dengan mengerikan di telinga bagi orang yang mendengarnya. Fasilitas di markas Carmeos hancur tak berbentuk, meja yang patah, kursi yang terbelah dan kaca yang pecah sudah tak ada tersusun lagi pada tempatnya akibat amukan dari geng lawan.
"Kita benar-benar gak tau soal ini Zar!" ujar Lingkar menghindari serangan Ahzar, si ketua dari geng Dimarior.
"Banyak bacot lo anjing, gak usah ngelak, kalian semua benar-benar musuh di dalam selimut!"
Lingkar berusaha menghindar serangan bertubi-tubi yang di layangkan Ahzar untuknya, dan dengan tangkas ia menyerang balik dan membanting tubuh besar Ahzar hingga pria itu meringis.
Di sisi lain ada Fikar dan Grior yang melawan lebih dari lima lawan, mereka berusaha menghindar dari serangan mereka, tapi naas, sehebat apapun mereka kalau mainnya keroyokan, pasti akan kalah juga.
Uhuk!
Grior terbatuk dan meringis kesakitan saat mendapatkan tendangan pada dadanya.
"Anjing lo!"
BUGH!
BUGH!
Dengan penuh dendam Grior menyerang balik pada dada pria itu berkali-kali lipat, tapi ia tak kuasa menahan tumbukan keras yang dilayangkan berkali-kali di punggungnya.
Fikar juga sudah jatuh tak sanggup lagi menahan tubuhnya yang di kuasai oleh khodamnya yang mendapat pukulan dari geng lawan.
Di tengah-tengah mereka yang masih berusaha bertahan, ada Bama yang main lari-larian bersama anak Damarior yang mengejarnya, saat ini ia sedang menghubungi anggota yang lain untuk segera datang.
"Woi, jangan lari-larian dong, gue capek!" ujarnya yang telah berhenti dengan nafas ngos-ngosan.
"Lo sih, bukannya baku hantam dari tadi malah cari capek, goblok emang!" sahut anak-anak Damarior yang bersandar di sampingnya. Lalu matanya tak sengaja melihat Ahzar berlari ke arah Lingkar dengan pisau yang mengkilap di tangannya.
"PAK AWAS PAK...!"
Sret!
Bersamaan dengan punggung Grior yang tersayat lebar karena melindungi Lingkar, saat itu pula geng Damarior berlari kocar-kacir karena kedatangan anak-anak Carmeos bagai semut yang akan menghajar gula.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRIOR | FRIENDLY BOY
Ficção AdolescenteNyatanya, punya cowok yang friendly sama semua cewek itu cuma bisa buat sakit hati sama patah jantung. Tapi gimana sih rasanya nge-fans sama hubungan cowok sendiri dengan sahabat masa kecilnya? Grior Briuno Abraham, pria ceria, humor, friendly sama...