Terkejut

720 49 12
                                    

Author Pov

Setelah drama yang terjadi di area office tadi, kini Raya sudah kembali berada di gedung produksi. Ia sedang berada di belakang Robi yang sekarang sedang berbincang dengan salah satu karyawan berbaju pink yang tadi ia hubungi sebelum ke office bersama Raya.

"Kamu sekarang ikuti arahan dia, dia yang akan membimbing kamu selama masa training. Selamat bergabung" ucap Robi kepada Raya setelah selesai berbicara dengan karyawan berbaju pink yang ternyata adalah trainer di perusahaan tersebut.

Raya hanya mengangguk dan berjalan mendekati trainer tersebut setelah Robi beranjak dari hadapannya.

"Jadi saya harus apa Pak?" Tanya Raya tepat di samping trainer itu.

"Oh ya, siapa nama kamu?." Tanya trainer tersebut sambil meneliti sebuah kertas di tangannya.

"Araya Arsya." Jawab singkat Raya.

"Ok baik Araya, perkenalkan saya Ari selaku kepala trainer di perusahaan ini. Jadi apa kamu sudah tau bagaimana prosedur yang akan kamu jalani selama masa training berlangsung?." Trainer tersebut memperkenalkan dirinya dan kembali bertanya kepada Raya.

"Yang saya tau dari penjelasan Pak Ari kemarin, selama 3 minggu kami akan belajar di setiap bagian-bagian yang ada di perusahaan ini." Jawab Raya seadanya karena ya memang hanya itu yang ia tau.

"Ya benar sekali, jadi setiap karyawan baru diwajibkan untuk mengikuti proses pelatihan dengan sungguh-sungguh agar nantinya jika sudah benar-benar bekerja tidak banyak melakukan kesalahan dan membuat barang produksi menjadi rijek dan tidak bisa dipasarkan." Jelas Ari kepada Raya.

"Karena kamu sedikit terlambat, jadi saya akan menempatkan kamu di bagian mengenali cara kerja mesin." Lanjut Ari.

"Santi, San... Sini." Ari memanggil salah satu karyawan yang memakai baju berwarna biru dengan rompi merah di area produksi.

"Iya Pak ada yang bisa saya bantu?." Tanya orang tersebut yang bernama Santi.

"Tolong bimbing anak ini ya, kasih tau dia ada mesin-mesin apa saja di sini dan cara kerjanya. Tapi jangan di suruh jalanin dulu biar dia paham nama dan guna mesinnya." Jelas Ari kepada Santi. Sedangkan Raya, ia hanya diam saja menyimak percakapan yang sedari tadi ada di depannya.

"Ya elah pak, ya kalau biar tau kegunaannya ya harus cobalah masa cuma liat gimana bisanya nanti." Protes Santi kepada Ari yang hanya di hadiahi pelototan maut.

"Ok dek ayo ikut." Kata Santi mengajak Raya untuk mengikutinya.

"Nah ini semua adalah mesin penghasil produk." Terang Santi sambil menunjuk semua mesin-mesin yang ada di sini.

"Jadi mau mulai dari mana dulu nih kamu?" Tanya Santi kepada Raya. Raya yang sedang melihat semua mesin yang di tunjuk Santi pun menoleh dan menggeleng menjawab pertanyaan Santi.

"Huff, coba mana buku mu. Biasanya setiap karyawan baru di kasih buku panduan gitu, siniin tak liat dulu." Kata Santi yang membuat Raya bingung, pasalnya dari tadi ia tak di beri apapun kecuali id card nya yang sudah beres di benahi tadi.

"Buku apa bu?, Saya kayaknya dari tadi gk di kasih apa-apa." Heran Raya sambil mengaruk belakang kepalanya yang tidak gatal itu.

"Lha, gimana dah nih si Ari nempatin anak didiknya sembarangan. Belum di kenalin sama mesin-mesinnya udah di lempar langsung ke produksi ya gini nih jadinya, ngang ngong ngang ngong sampai sini." Dumel Santi sambil memainkan ponselnya entah sedang apa.

Tak berapa lama salah ada satu karyawan berbaju pink yang menuju ke arah Santi dengan membawa buku bersampul hijau di tangannya.

"Nih." Kata orang tersebut menyodorkan buku tersebut di hadapan Santi.

Aku Tau DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang