Pertemuan Tak Terduga

830 83 4
                                    

Author Pov

Setelah ngobrol ngalor ngidul bersama teman-temannya tadi, akhirnya Raya memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah cukup malam. Raya berjalan menuruni tangga ke lantai bawah untuk bisa keluar dari kafe tersebut, langkahnya terhenti di lantai 2 ketika dia melihat ada Hana yang sedang melerai sepasang muda mudi yang sedang bertengkar yang cukup mengundang perhatian pengunjung lain.

Ia sempat ragu untuk menghampiri Hana, namun karena ia merasa kasian melihat Hana yang terlihat kesusahan melerai mereka yang bukan hanya adu mulut saja namun si laki-laki juga main tangan tanpa rasa malu di depan umum. Akhirnya Raya memutuskan untuk menghampiri mereka.

Saat sudah sampai di samping mereka, Raya segera mencegah tangan cowok tersebut yang ingin kembali melayangkan tamparan ke pipi cewek yang sedari tadi sudah menangis tersedu-sedu di pelukan Hana.

"Jangan kasar sama cewek mas." Kata Raya datar sambil menghempaskan tangan cowok tersebut. Hana yang mengenali suara tersebut langsung menengok ke arah Raya yang sedang menatap dengan tajam cowok tadi.

"Lo nggak usah ikut campur." Kata cowok tersebut mendorong bahu Raya yang membuat tubuh Raya terdorong kebelakang. Di perlakukan seperti itu, Raya hanya tersenyum kecut kemudian menarik tangan Hana yang otomatis juga membuat cewe tadi ikut tertarik karena Hana memegangi tangan cewek itu.

Raya terus berjalan menuntun Hana dan cewek itu ke arah parkiran karena ia sudah malu menjadi pusat perhatian di dalam kafe tersebut. Beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sampai di parkiran yang agak sepi.

"Hah gila gue malu bet sumpah." Gumam Raya saat di rasa ia berhenti di tempat yang sepi dan tidak banyak orang yang menatapnya.

"Shuttt... Udah-udah jangan nangis, kan aku udah bilang putusin dia." Hana menghempaskan tangannya yang masih dipegang oleh Raya dan menangkupkannya di ke dua pipi cewek itu sambil menghapus air matanya. Sedangkan Raya tersentak kaget mendapat perlakuan yang brutal dari Hana.

Raya Pov

"Anjir kaget gue." Gumam gue sambil mengelus dada saat tangan gue yang tiba-tiba di hempasin secara brutal sama Hana.

Gue natap Hana yang sekarang lagi nenangin cewek yang gue duga dia orang yang katanya tadi lagi galau dan mau bunuh diri. Eh tapi ntar dulu deh, gue kayak pernah liat nih cewek. Tapi dimana ya? Oh iya dia cewek yang sama kayak yang gue liat di depan wartek kemarin yang lagi di tampar sama cowoknya.

Ckckck ternyata gue bisa tolongin dia juga walau beda tempat. Suatu pertemuan yang tak terduga. Gue masih natap mereka yang sekarang lagi pelukan dan jangan lupakan kalau sekarang Hana malah ikut-ikutan nangis. Hah jadi nggak tega kan gue. Dengan agak ragu-ragu akhirnya gue samperin mereka dan meluk mereka biar mereka nggak nangis lagi.

"Hikss... Gue udah ingetin dia Ray, dia masih kekeh buat lanjutin hubungan nya." Hana mulai merancau saat udah ada di pelukan gue.

"Gue sayang sama dia." Kata cewek itu yang juga lagi ada di pelukan gue.

Huft gue cuma bisa elus-elus punggung mereka biar tenang. Yah jadi posisinya Hana ada di pundak kiri gue dan cewek itu di pundak kanan gue. Mereka meluk gue dengan eratnya sambil nangis. Berasa punya istri dua gue wkwkwk.

"Suttt... Udah-udah jangan nangis lagi. Yuk pulang gue anter." Kata gue tepuk-tepuk punggung mereka biar berhenti nangis.

"Lo goblok tau nggak sih." Lagi-lagi Hana misuh-misuh ditambah sekarang dia sambil mukul-mukul punggung gue. Njir lumayan juga nih pukulannya.

"Hiks... Hiks... Gue cinta." Kata cewek itu lagi yang entah kenapa kedengeran tulus banget.

Hah, gue cuma diem aja sambil ngelus-ngelus punggung mereka berdua. Gue capek deh ngurusin cinta-cintaan kek gini. Gue aja belum pernah pacaran lah gimana mau kasih solusi. Karena udah lama di posisi kek gini, akhirnya gue lepasin pelukan gue ke mereka dan hapus air mata mereka berdua.

Aku Tau DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang