Agenda Malam Minggu

819 75 2
                                    

Risma Pov

Hari ini Sabtu yang artinya aku libur dari segala kepenatan pekerjaan yang menuntutku untuk selalu bekerja dengan baik. Itu artinya hari ini adalah hari dimana aku hanya harus santai-santai merebahkan tubuhku di atas kasur seharian. Karena semua tugasku di hari libur, selalu aku pindah di hari Jum'at malam. Pikirku bahwa semua yang endingnya enak tuh harus berusaha lebih keras dulu diawal.

Tapi lama aku berbaring rasanya aku sangat bosan jadi aku putuskan untuk membuka hp ku yang dari pagi belum aku sentuh sama sekali karena aku baru bangun 10 menit yang lalu tepatnya di pukul 10.21. Entah kenapa aku tak bisa tidur semalaman setelah mencuci pakaian dan aku baru bisa tidur sehabis azan subuh tadi pagi karena itu aku bangun cukup siang.

Saat aku melihat wa ada beberapa notifikasi disana lebih tepatnya di grub angkatan calon karyawan baru kemarin. Yah kali ini aku menyertakan diri di dalam grub tersebut karena ingin tau nomor telponnya saja. Biasanya aku tak pernah mau memegang grub seperti ini karena aku tak memisahkan antara no untuk kerjaan dan nomor untuk pribadi.

Entah kenapa aku penasaran dengan apa isi percakapan di grup tersebut. Aku membukanya dan kalian tau ternyata isinya hanya lah obrolan-obrolan tidak penting lengkap candaan yang menurutku tidak ada lucu-lucunya. Akhirnya aku putuskan untuk menyegarkan tubuhku saja dan juga membuat sarapan.

Setelah selesai mandi aku langsung saja pergi ke dapur umum buat masak nasi goreng karena perutku sudah sangat lapar sekali mengingat semalam aku tak sempat makan karena sibuk membereskan kamar dan memcuci baju.

Akhirnya nasi goreng buatanku sudah selesai aku masak. Pas aku lagi asik pindahin nasi gorengnya ke piring tiba-tiba mbak Rani muncul dari pintu yang bikin gue kaget.

"Wih masak apa tuh?." Katanya sambil mendekat ke arahku.

"Ya Allah mbak kaget aku, untung nasi gorengnya nggak tumpah." Aku mengelus dadaku yang tadi sempat terkejut.

"Ahhaa lagian lo ngapain coba serius banget." Mbak Rani malah nyalahin aku padahal dia yang udah ngagetin.

"Mau dong gue." Lanjutnya waktu gue udah selesai pindahin nasi gorengnya ke piring dan bawa ke meja makan.

"Dih nggak punya malu lo mbak wkwkwk..." Jawabku sambil mengambil 2 sendok untuk kita makan nasi goreng. Sedangkan dia sibuk nyiumin aroma nasi goreng buatan ku.

"Btw lo kok gue liat lagi deket sama Pak Robi ya Is?" Katanya sambil menerima sendok yang ku berikan.

"Perasaan mbak aja kali, gue ngerasa nggak deket-deket amat kok sama Pak Robi." Jawabku seadanya karena memang sih Pak Robi tuh ngak tau kenapa akhir-akhir ini kek ngedeket gitu ke aku dan juga kasih perhatian berlebihan sampai aku ngerasa ngak nyaman.

"Ih... Lo tau nggak sih is, kalau kabar lo pacaran sama Pak Robi tuh udah nyebar ke seluruh sudut gedung pabrik." Katanya dengan jujur. Memang dari sekian banyak temanku mbak Rani ini adalah salah satu orang yang ceplas-ceplos ke aku.

"Kok gue dengernya berlebihan ya mbak." Aku terkekeh mendengar hal itu.

"Lha kok malah ketawa sih lo bener tau." Katanya sambil terus nyuap nasi goreng buatan ku. Tapi jika kalian tau, sebenarnya yang ngehabisin nasi goreng ku tuh dia karena dari tadi aku baru nyuap 3 sendok sedangkan nasi gorengnya cuma tinggal seperempat piring.

"Enak mbak?" Tanyaku masih sambil melihatnya terus menyuap nasi goreng buatan ku.

"Wkwkwk... Iya enak, lo pinter masak ternyata Is." Katanya sambil pasang muka polosnya.

"Oh jadi ini konsepnya gue masakin sarapan buat lo gitu?" Aku ngeliatin mbak Rani sambil tersenyum miring.

"Hehehe... Gue cuma nyicip doang Is." Dia tanpa rasa bersalah kasih piring yang tadi penuh dengan nasi goreng sampai sekarang tinggal sisa 2 suap doang. Dan apa tadi dia bilang? Nyicip?.

Aku Tau DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang