Lele?

755 69 8
                                    

Raya Pov

"Gila sih udah nyuruh-nyuruh, mana panas banget cuacanya dan baru nyampe udah di teriakin astaga nikmat mana lagi yang kau dustakan Han..." Dumel ku sambil menaiki tangga menuju lantai atas tempat kamarku berada. Kupercepat langkah ku saat tiba-tiba aku merasakan panggilan alam yang harus segera di keluarkan.

Saat sampai di depan pintu, ada seongok manusia menyilang kan kedua tangannya di depan dada siapa lagi kalau bukan Hana yang sedari tadi gue turun dari motor udah teriak-teriak kek di hutan. Ok mari kita dengarkan dulu ocehannya.

"Lo dari mana aja sih, lama bet nggak tau apa kalau gue udah laper." Katanya dengan berkacak pinggang.

Hah capek bener gue nangepin nih manusia satu. Ku putar bola mataku melihat tingkah nya dan ku sodorkan kantong plastik berisi makanan yang dia pesan tadi dan bergegas meninggalkannya masuk kedalam kamar karena sudah tidak tahan lagi untuk mengeluarkan isi kandung kemih ku yang sudah terus memberontak. Saat aku menuju kamar mandi ku lihat cewek yang tadi malam itu sedang duduk di kasurku sambil memainkan ponselnya dan sepertinya ia tidak menyadari keberadaan ku.

"Ahhh, lega juga." Ku buka pintu kamar mandi saat sudah selesai dengan buang air kecil ku. Saat aku keluar, ku lihat Hana sedang menimbang-nimbang nasi bungkus yang aku beli tadi.

"Yang disobek nggak pake sambel." Kataku tiba-tiba mengalihkan perhatian Hana dari nasi bungkus di depannya.

"Lha kok lo..." Katanya menggantung. Wkwk keknya dia kaget deh soalnya gue tiba-tiba muncul.

"Iya yang di tangan kanan lo itu punya Dia." Kataku sambil menunjuk cewek yang semalam itu. Ck siapa sih namanya lupa lagi kan gue.

"Kok lo tiba-tiba muncul sih, kemana dulu lo tadi" cecar Hana saat gue sudah duduk tepat di depannya.

"Kebelet pipis gue tadi, emang temen lo satu itu nggak tau gue jalan ke kamar mandi tadi?." Kata ku sambil membuka nasi bungkus yang aku beli tadi.

"Sini Key makan dulu, main hp mulu. Udah nggak usah di pikirin bajingan satu itu." Kata Hana menyuruh Cewek itu makan. Ku rasakan ada pergerakan dari cewek itu. Yah benar saja ia bangkit dari kasurku dan duduk persis di sebelah ku.

"Ih kok lo cuma beli nasi rames sih Ray, trus lauknya apa? Nggak pake?." Tanya Hana saat sudah berhasil ku buka nasi bungkusku.

"Iya, bingung mau makan apaan jadi sedapatnya aja tadi." Gue ngerasa kalau orang yang duduk di samping gue ini ngelirik ke arah gue.

"Lele?" Satu kata akhirnya keluar dari bibir manusia di sampingku ini.

"Kok tau gue lagi pengen lele?." Lanjutnya lagi sambil tersenyum manis ke arah gue. Subhanallah bidadari surga mu nyasar Ya Allah.

"Taulah kan gue yang request in" kata Hana agak kesal membuat senyum manis itu ganti mengarah ke arahnya.

"Dahlah dahlah makan yok makan." Lanjutnya sambil melanjutkan membuka nasi bungkus miliknya.

Saat Hana ingin menyuapkan suapan pertamanya, gue menepuk tangannya yang membuat ia mengernyitkan dahinya.

"Apa?" Katanya dengan nada kesal.

"Bismillah dulu ih, main caplok-caplok aja" kata gue yang entah kenapa membuatnya tambah mengernyitkan dahinya.

"Anjir bismillah gimana gue Non Muslim." Katanya yang membuat gue meringis memperlihatkan deretan gigi gue yang rapi ini. Sedangkan cewek di samping gue hanya terkekeh geli melihat tingkah kita berdua.

"Hehe, ya maap gue nggak tau. Ya udah doa dulu menurut kepercayaan masing-masing." Kata gue meralat ucapan gue tadi. Kita merem dan mulai membaca doa sebelum makan.

Aku Tau DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang