Perang Dunia 3

812 72 25
                                    

Author Pov

Jam weker di atas nakas sebelah ranjang di sebuah kamar kos ukuran 3x3 itu sudah menunjukkan pukul 09.35 tapi dua manusia yang berbeda style namun sama-sama cewek itu masih dengan posisi yang cukup intim belum juga terbangun dari dunia mimpinya. Entah mereka sedang bermimpi apa karena keduanya terlihat sangat pulas dan damai. Atau mungkin mereka merasa nyaman hingga tidak sadar bahwa matahari mulai beranjak naik.

Tak ada perubahan posisi dari terakhir kali salah satu manusia di ruangan itu memejamkan mata. Mereka seakan tidak peduli dengan sinar matahari yang mengintip dari ventilasi udara kamar tersebut. Sampai pada akhirnya dering ponsel dari salah satu manusia yang bisa dibilang sedikit tomboy dan masih terlelap itu membangunkan cewek cantik dipelukannya. Ya mereka berdua adalah Raya dan Keyla.

Dering ponsel milik Raya membuat Keyla mengeliatkan tubuhnya dan membuka sedikit demi sedikit matanya menyesuaikan cahaya di sekitarnya. Setelah berhasil mengumpulkan nyawanya dengan sempurna, Keyla mulai tersadar bahwa ada manusia lain yang sedang ia peluk saat ini.

"WHAT THE FUCK... LO APAIN GUE BANGSAT..." Teriak Keyla sambil menjauhi tubuh Raya. Teriakan sangat mengelegar Keyla tadi berhasil mengagetkan Raya yang sedang tertidur pulas.

"Astaghfirullah". Kagetnya sambil terduduk dan panik.

"ANJING... LO APAIN GUE HA?." kembali teriakan yang cukup keras keluar dari mulut Keyla yang membuat Raya tersadar dan menoleh kearah Keyla.

Bukannya langsung menjawab pertanyaan Keyla, Raya malah menatapnya hingga terbengong. Bagaimana tidak, keadaan Keyla sekarang sangat sexy menurutnya. 2 kancing atas dan bawah kemejanya terlepas menyisakan satu kancing di bagian tengah saja. Dan jangan lupakan rambutnya yang acak-acakan menambah kesan erotis ditambah paha putih mulusnya yang terekspos dengan sempurna di depannya.

"ANJING LO LIAT APAAN WOY". kembali teriakan maut Keyla terlontar membuat Raya seketika terhenyak dan mengalihkan pandangannya.

"Apaan sih, gue gak ngapa-ngapain." Jawaban Raya yang dibuat setenang mungkin sambil memijit pangkal hidungnya yang baru terasa pening karena terkejut.

"MANA ADA GAK NGAPA-NGAPAIN, ORANG JELAS-JELAS TADI LO TIDURIN GUE. TANGGUNG JAWAB GAK LO." Masih dengan teriakan tidak biasa, Keyla kembali membuka suaranya.

"Mana ada tidurin woy... Gak usah teriak-teriak gue nggak budek." Jawab Raya sambil menatap tajam kearah mata Keyla. Raya sedikit terpancing emosi karena di tuduh meniduri Keyla, padahal jelas-jelas dari tadi pagi Keylalah yang dengan posesifnya memeluk dengan cukup intim, Raya bahkan sampai tidak tega membangunkan Keyla.

Lama mereka saling beradu tatapan tajam hingga mereka kembali di sadarkan oleh penyebab ke gaduhan di pagi menjelang siang ini. Iya ponsel Raya kembali berdering. "Bu bos calling" begitulah nama yang tertera ketika Raya melirik ke arah ponselnya. Dengan cepat-cepat ia mengambil ponselnya dan beranjak keluar sambil mengangkat ponselnya.

Bu bos calling Raya...

"Assalammualaikum... Halo bu?"

"MAU KEMANA LO... POKOKNYA GUE MINTA TANGGUNG JAWAB." Teriak Keyla saat Raya sudah berada di depan pintu kamarnya yang berhasil mengalihkan perhatian Raya dari ponselnya. Ia kembali menatap Keyla dengan sedikit kesal namun setelahnya ia kembali melangkah keluar dan fokus ke ponselnya yang sedang terhubung dengan ibunya.

Raya Pov

Back to ibu calling...

"Waalaikumsalam."
"Nduk, Raya."

"Ah iya bu"

"Ada apa to nduk kok ribut-ribut. Apa yang harus dipertanggung jawabkan."

Aku Tau DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang