23. Teman

172 33 1
                                    

"Serem banget ketawa lo." ucap Arga.

"Udah dari sananya, bang." jawab Hoshi.

"Lebih serem kalo nagih hutang ke orang sih." ucap Yoan.

Daffin mengangguk setuju. "Bener, yang ditagih lebih galak."

"Hehe, gue jadi inget gue ada hutang ke Rey." ucap Joshua sambil menepuk kaki Rey.

"What? Bang Joshua punya hutang?!" ucap Deka histeris. Padahal Joshua nih tempat Deka minjem uang kalo dia lupa bawa dompet.

"Halah, masih dipikirin aja, anggap aja gue sedekah bang." balas Rey santai. Kalo inget nominalnya, dia juga malu dan nggak enak ngungkitnya, jadi ikhlasin aja toh ke sahabat sendiri.

"Nggak bisa gitu, gue kan bilangnya minjem, ya harus di balikin." balas Joshua.

"Berapa emang hutangnya?" tanya Hoshi.

"Lima ratus." jawab Joshua.

"Lima ratus juta?!" pekik Brian.

"Lim ratus-" ucapan Joshua terpotong.

"Lima ratus ribu?" tebak Hoshi.

"Lima ratus perak!" pekik Rey.

Delapan cowok di sana langsung menghela napas.

"Sorry ya Rey, hutang lima ratus perak itu belum gue bayar, soalnya gua adanya lima ratus ribu."

"Heh songong banget lo!" ucap Yoan.

Arga sama Dino cuma geleng-geleng kepala.

"Din, tuh panutan lo." ucap Hoshi.

Dino cuma tersenyum pahit, sebelum menjawab, "Gue ganti panutan bang."

"Gue nggak jadi ikhlasin kalo gitu." tambah Rey.

"Iya nanti gue ganti, sepuluh kali lipat." balas Joshua.

"Uang lima ratus, mana bisa dilipet?!" pekik Rey, Hoshi dan Deka.

"Bisa bang, pake tenaga dalam." jawab Brian.

"Nggak laku dong ntar." ucap Dino.

"Maksudnya gue ganti lebih banyak." jelas Joshua. Dia nih orangnya sabar, tapi kalo udah bareng mereka, nggak jarang ikutan naik darah.

"Yah, masa cuma sepuluh kali doang." ucap Yoan memulai provokasi.

"Lo ngasih pinjem dia, harusnya pake bunga." tambah Arga sambil menunjuk Rey dan Joshua bergantian.

"Percuma dong Bang, nggak laku, bunga metik di jalanan juga banyak." balas Hoshi.

Arga langsung emosi."Bukan itu maksud gue!"

"Hehe, sabar bang sabar, ntar lo cepet tua."

"Rey, kalo lo minjemin uang ke orang-orang macam Joshua bisa jadi bisnis nih." ucap Yoan.

"Lo modal lima ratus perak, terus bang Joshua kan nggak punya recehan, nanti dia ganti berkali-kali lipet, apalagi kalo lo kasih bunga, wah untung banyak." jelas Daffin.

"Batul itu." balas Rey.

"Nggak gitu juga kali!" balas Joshua tak terima.

"Lo juga ada hutang ke gue." Arga menunjuk Brian.

"Iya? Berapa emang?"

"Pura-pura lupa ya lo?" ucap Yoan.

"Ehm, dua ribu ditambah biaya admin jadi lima ribu, jadi totalnya lima belas ribu, berarti lo harus bayar ke gue dua puluh ribu, mana?"

Brian yang merasa mendapat ketidakadilan itu langsung protes. "Mana bisa?"

"Bang, guru matematika lo ... siapa sih?" tanya Deka. Miris dia denger hitung-hitungan Arga, ponakannya yang masih kelas satu SD aja udah jago tambah-tambahan.

AVIATEEN [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang