"Gue setuju." Joshua menjadi orang yang paling pertama mengutarakan pendapat setuju.
"Gue juga." ucap Dino, kemudian disusul sama yang lain dan menyisakan Brian dan Hoshi yang belum menjawab.
"Hoshi, Brian?" tanya Arga, dia sadar kedua orang itu belum mengemukakan pendapatnya.
"Gue nggak yakin bang, kalo gue cuti gimana ya?" Hoshi menghela napasnya.
"Gimana apanya bang? Lagian kalo cuti kayaknya paling lama dua minggu." ucap Deka yang diangguki Arga dan Yoan.
"Dua minggu? Gue ... kayaknya gue nggak bisa," ucapnya pelan, kemudian mendongak, "nggak adil, masa gue doang yang di interogasi, Brian juga tuh!" ucap Hoshi kemudian kakinya yang bersila mendapat tepukkan dari Brian.
"Ya kita kan mau tau jawaban lo dulu, nanti abis itu Brian." jawab Joshua.
"Oke deh, kalo lo kenapa?" tanya Arga kepada Brian.
"Gue kerja belum lama, apa boleh ambil cuti selama itu?" tanya Brian.
Arga kemudian mengangguk, "Kenapa nggak di coba? Kalau nggak boleh ya kita perpendek lagi, santai ajalah."
Brian yang bimbang akhirnya mengangguk, "Iya deh, gue ikut." ucapnya yang mendapat balasan senyuman lega.
"Kalau lo Hosh? Beneran nggak bisa?" tanya Yoan.
Hoshi mengangguk, "He'em, kalian having fun aja, gapapa kok, nanti share foto-foto ke gue ya." ucapnya.
"Lo tau nggak Hosh? Liburannya kemana? Gue yakin deh lo pasti mau ikut." ucap Joshua.
"Kemana?" Dino bertanya, rupanya dia juga nggak tau.
"Amerika." ucap Yoan.
"Buset!" bukan cuma satu orang yang kaget, tapi sembilan orang.
"Beneran bang? Yah kalo gini bokek gue, mana ada duit sebanyak itu." balas Rey, dia tiba-tiba jadi lesu ngebayangin dompetnya itu bakal kosong kaya hatinya.
"Soal biaya, rencananya bakal di tanggung gue sama Daffin." ucap Joshua yang dibalas anggukkan dari Daffin.
"Gue harap lo bisa ikut, Hosh." tambah Daffin.
Dino kemudian mendekatkan diri ke Arga dan membisikkan sesuatu ke cowok itu, "Urusan bang Hoshi biar jadi urusan gue aja bang, gue paksa deh nanti."
Arga mengangguk-anggukkan kepalanya, "Oke, gue percayain sama lo ya."bisiknya pelan.
"Heh lo berdua, ngapain bisik-bisik tetangga gitu?" ucap Yoan yang sadar ada dua orang yang lagi bisik-bisik di belakang.
"Itu ... bang Arga nanyain hutangnya tinggal berapa." jawab Dino.
"Sembarangan, gue nggak ada hutang sama lo." pekik Arga nggak terima.
"Tuh kan bang, liat bang Arga galak, kan yang punya hutang biasanya lebih galak dari yang kasih pinjem." jawab Dino.
"Hahaha, bener, malu-maluin lo, buruan bayar, kasian Dino uangnya kurang buat beli permen." ucap Yoan.
"Hah~" Dino menghela napas setelah sadar kalau pada akhirnya yang ter-bully adalah dirinya.
"Udah naik level kali bang, bukan permen lagi, minggu lalu gue liat Dino di minimarket belinya coklat." ucap Hoshi.
"Ehm ... Ehm ... buat siapa tuh ..." ledek Zio.
"Ya buat gue lah!" balas Dino ngegas.
"Hahaha, kasian jomblo." balas Hoshi kemudian tertawa bersama Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVIATEEN [SVT]
MizahCerita tentang persahabatan tiga belas pemuda yang menggeluti dunia aviasi. Tentang jiwa muda mereka dan pemikiran dewasanya. "Dulu gue takut ketinggian. Tapi, setelah ketemu kalian, bahkan langit sudah gue anggap sebagai rumah kedua." Ft Seventeen...