3. Rencana?!

228 14 3
                                    

Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi shani, pasalhnya tadi siang ia abis di ajak ribut sama orang ga jelas menurutnya di tambah kerjaan di kantor belum selesai.

"Huhf" shani menarik nafas panjang sambil merenggangkan ototnya yang kaku.

Jam sudah menunjukan pukul 23:17 seluruh ruangan kantor sudah gelap hanya ruangan shani saja yang masih terang, Shani pun bergegas untuk segera pulang ke rumah dan ingin segera merebahkan tubuhnya di atas kasur

"Huh, hari ini capek banget" ucap shani seraya berjalan di koridor kantor

Shani pun sampai di parkiran dan langsung masuk mobil dan segera menjalankannya, 30 menit berlalu kini mobil shani sudah sampai di perkarangan rumah.

Ia pun memasuki rumahnya yang sepi dan gelap, "kayaknya udah pada tidur" batin shani. Saat shani masuk ke kamarnya ia melihat seperti ada orang dibalik selimutnya dan ia sudah bisa menebak siapa yang ada dibalik selimut. Dan ia pun memilih untuk memasuki kamar mandi karna badannya terasa gerah dan lengket.

"Kayak ada yang buka pintu" gumam abin setengah sadar, yup orang yang ada di balik selimut itu abin. Ia sengaja balik ke rumah shani karna ia malas pulang ke rumah yang tidak ada orang sebab orang tuanya sedang ke luar negri untuk urusan bisnis

Saat shani sudah selesai bersih bersih ia pun melakukan rutinitasnya sebelum tidur yaitu memakai skincare, setelah selesai memakai skincare shani pun bergegas naik ke atas ranjang dan menyusul abin ke alam mimpi.

Suara adzan subuh membangunkan perempuan yang tengah terlelap nyenyak, abin menggeliat saat mendengar suara adzan. "Lah si shani ngapai di kamar gua" gumam abin yang masih belum sadar kalo ia tidur di kamar shani.

Ia pun membangunkan shani untu sholat subuh bareng dan siap siap ke kantor, "shan bangun shan dah subuh" ucap abin sambil membangunkan shani dengan menpuk nepuk pelan pipinya.

"Enghh" lenguh shani dengan suara khas orang bangun tidur

"Bangun sholat subuh, btw lu ngapain dah di kamar gua" ucap abin yang masih belum sadar juga kalo dia nginep di rumah shani

Shani yang mendengar pun memutar malas bola matanya, "punya sepupu masih muda kok pikun" gumam shani yang masih didengar abin sebelum ia beranjak untuk ke kamar mandi

"Hah?" Beo abin, setelah mencoba mengingat ingat ia pun tercengir kuda. "Sorry" ucap abin sambil pose jari peace

Shani dan abin pun telah selesai mandi dan sholat, sekarang jam menunjukan pukul 7:15 abin dan keluarga shani tengah menikmati sarapannya dengan hening hanya ada suara denting sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

"Shan nanti malam papa tunggu dirumah, ada yang mau papa obrolin" ucap bram papa shani memecah keheningan, sontak shani pun mendongak dan mengerenyit bingung.

"Emang ada apa pa, tumben?" Tanya shani

"Nanti juga kamu tau, pokoknya papa tunggu nanti malam dirumah" ucap bram

Shani yang mendengar ucapan papanya oun bingung dan penasaran, "sebenernya papa mau ngomongin apa? Kok kayak penting banget" batin shani Dan shani pun hanya menanggapi dengan anggukan kepala.

Sedangkan ajeng dan abin hanya menyimak saja walaupun sebenernya abin kepo apa yang mau di omongin, tapi nyali dia gak segede itu untuk bertanya ke om bram.

Have You | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang