16. Gara-gara artha

321 23 0
                                    

"Lo lagi kenapa deh shan" celetuk abin ditengah tengah canda tawa mereka

"Kenapa apanya" ucap shani tak paham dengan maksud abin

"Ga jadi mulai?" Ucap abin yang bukanya menjawab malah balik bertanya, semakin membuat shani bingung

"Maksudnya?" Ucap shani dengan wajah heran

"Yee, lo kan waktu itu bilang mau 'mencoba bareng-bareng' terus kenapa lo tadi cuek banget sama rezvan" ucap abin dengan menekankan kata mencoba bareng-bareng pada shani

"Ohh itu, jadi kok. Malah kemarin udah baik dan baik dia ataupun aku sama - sama mencoba buat terbiasa dengan saling panggil dengan 'aku kamu' dan ya aku mencoba jadi istri yang baik" ucap shani panjang lebar

"Terus kenapa lo cuek banget tadi? Malah terkesan jutek" ucap abin

"Aku lagi badmood sama dia, masa aku minta temenin seharian dirumah dia malah pergi ke kantor" ucap shani dengan wajah cemberut

"Ya ampun shan, ya wajar lah siapa tau ada yang penting kan" ucap abin yang tak habis pikir dengan shani

"Lagian lo kenapa deh, jadi manja gini. Dah cinta?" Sambung abin mampu membuat shani bungkam seribu bahasa

"Iiihhh aku gatau, pokoknya hari ini tuh aku cuma mau sama dia. Seharian di rumah cuma berdua!" Ucap shani disertai rengekan dan di akhiri penekanan

"Hamil kali" celetuk gre yang sedari tadi hanya menyimak kini ikut berbicara dan mampu membuat 2 orang didepannya menatapnya

"Sembarangan" ucap shani seraya menyentik kening gre

"ADUH" pekik gre karna seketika merasakan nyeri di dahinya

"Ya kan siapa tau, nih ya biasanya orang yang tiba-tiba manja atau pokoknya pengen apa apa tuh tiba-tiba itu biasanya ngidam. Nah kalo ngidam kan berarti hamil" sambung gre panjang dan lebar

"Gak gitu konsepnya gre" sahut abin frustasi dengan pemikiran gracia

Sedangakan shani yang medengar ucapan panjang gre hanya diam tak menanggapi

"Gimana mau hamil, tidur bareng aja baru kemarin" ucap shani pelan namun masih terdengar

"HAH/SERIUS LO" pekik gre dan abin berbarengan, sedangkan shani yang mendengar pekikan merekan pun hanya mengangguk polos

"Lagian kan bukanya aku udah pernah cerita ya sama kamu bin, kalo aku ga sekamar" ucap shani mencoba menetralkan suasana

" iya sih, tapi kan kalian serumah-" ucap abin sedikit menggantung

"Ga pernah khilaf?" Sambung abin mampu membuat shani tersedak liur sendiri

"Uhuk uhuk, apaan sih kamu bin" ucap sedikit gugup karna pertanyaan abin

Sedangakan gre yang sedari tadi diam hanya menyimak pun otaknya sedang berpikir keras, benarkah iman kakak sepupu iparnya sekuat itu? Begitulah kira-kira pikir gre

"Lagian ga mungkin aku hamil, orang aku lagi bulannya" ucap shani mencoba memecah pikiran kedua sepupunya

"Oh lagi bulannya" ucap mereka barengan

"Yaudah kalian ga mau pulang? Dah malem nih" ucap shani seraya melihat jam yang menunjuka pukul 20:10

"Oh iya yaudah bin yuk balik, cici gapapa sendiri?" Ucap gre antusias karna sejujurnya ia pun sudah ngantuk

"Yee bocil dasar, baru jam segini dah ngantuk lo" ucap abin seraya memutar malas bola matanya

"Biarin sih, wlee" ucap gre meledek dengan wajah tengilnya

Have You | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang