14. Bolos

47 5 0
                                    

Good bye

Happy :)























Besoknya...

"Hari ini latihan kan, Lio?" 

"Eh, iya Leo?" Lio yang tengah menyisir menengok sebentar, kemudian menengok lagi saat sadar kalau kembarannya mengajak ngobrol. 

"Hari ini latihan kan, Lio?" tanya Leo lagi. 

"Iya, Leo mau apa?" 

"Titip salam buat Pak Ishak, maaf Leo ga bisa ikut tim inti," Leo memberikan amplop putih besar ke depan tubuh Lio. 

"Kenapa? Lio yakin Leo bisa kok. Waktu latihan Leo juga selalu full time, ga akan buat Leo sesak napas kok," ujar Lio namun tetap mengambil amplop itu. 

"Leo mau istirahat aja, sebentar lagi kan kelas enam. Leo mau fokus buat kelas enam," jelas Leo, lalu pergi dari kursinya meninggalkan Lio seorang diri. 

"Leo,"











Di ruang makan, semua penghuni tertua sudah berkumpul, tinggal tersisa Lio dan Leo saja sebenarnya yang belum ikut, Damian saja sudah duduk manis di kursinya. 

Leo berjalan melewati kursi yang biasanya dia duduki, dan malah mendekati Kalin yang masih sibuk menggoreng telor dadar untuk triplet

"Adek, kenapa ke sini, duduk di kursi," ujar Kira saat melihat Leo yang berdiri di samping Kalin. 

Kalan yang mendengar itu agak kalang kabut, begitu juga Reski dan Biru. Kalin segera mematikan kompornya, dan menyuruh Keno untuk menggantikannya, sedangkan dirinya mengajak Leo menjauh dari wilayah kompor dengan menggendong tubuh mungil itu berjalan ke arah meja makan. 

"Maam," ujar Leo. 

"Maam sendiri ya, mamas masih masak," ujar Kalin, namun Leo malah memeluk leher Kalin dengan membelakangi para saudaranya. "Mau mamas suapin? Mamas suapin ya, kita sarapan," 

"Mamas, Dami juga mau," ujar Damian dan sukses mendapatkan tatapan tajam dari Lio yang di sampingnya. "Ish! Dami juga mau kayak Leo, Lio!" 

"Iri aja sih, udah makan sarapannya!" ujar Lio. 

THE ARDINATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang