Taehyung duduk terdiam setelah memasuki mobil yang di kemudikan hoseok , sahabatnya . Melihat bagaimana sang adik begitu mendapatkan kasih sayang yang sangat besar, juga bagaimana jimin tersadar dari pingsannya dan disambut dengan pelukan oleh seorang wanita seumuran dengan ibunya dan bagaimana khawatirnya seorang pria dewasa yang turun dari mobil tergesa , tak luput dua laki-laki yang hanya berbeda umur beberapa tahun darinya dan Jimin yang begitu terlihat panik . Dan jangan lupakan pemuda lain yang seumuran dengan nya menatap keluarga itu sambil berdiri di samping sofa sampai meneteskan air mata membuat taehyung paham seberapa berharganya sang adik bagi mereka semua .
Bahkan jika diingat lagi , Jimin mampu tersenyum hangat kepada mereka semua dengan sangat tulus . Lantas mengapa dengan nya , Jimin menjaga jarak?? Mengapa taehyung tidak mampu mendapatkan senyuman hangat itu??
Air mata pemuda tampan itu tidak terasa menetes melewati pipi putihnya. hati nya terlampaui sakit melihat sang adik yang kesakitan justru memilih keluarga lain untuk menjadi penawar rasa sakitnya .
" Seok-ah aku jahat sekali pada Jimin yaa ??" Kalimat sendu yang kembali hoseok dengar dari sahabatnya , terlihat bahu taehyung bergetar dengan kepala menunduk
" Istirahatlah,jangan pikirkan apapun dulu . Pikirkan kesehatanmu juga . Aku yakin Jimin hanya perlu waktu untuk mendewasakan diri nya"
setenang mungkin hoseok memberi kekuatan kepada sahabatnya yang mulai melangkah kan kakinya keluar dari mobilnya setelah mobil yang kemudikan ia hentikan tepat di depan rumah mewah milik keluarga Kim
" Aku - a-aku tidak bisa melindunginya seperti keluarga ini menjadikannya pusat perhatian, a-aku tidak mampu membuat orangtua ku menatapnya seperti keluarga ini hoseok ... "
"Tae hey tenanglah .. semua akan baik-baik saja ... Berikan Jimin waktu selagi kau mencoba membuat paman dan bibi bisa bersikap adil kepada kalian berdua " hoseok merangkul bahu sang sahabat lalu membiarkannya keluar mobil karena telah sampai di kediaman taehyung.
" Hei ... Are you okay taehyung ?"
Hoseok langsung turun dari mobil dan menghampiri taehyung yang berhenti untuk bersandar pada tiang rumah mewah keluarga Kim .
"Dadaku sesak Seok-ah "
tangan kanan Taehyung meremas dada kirinya perlahan dengan ringisan kecil pada raut wajahnya, jantungnya kembali berdetak cepat
" Oke, aku antar sampai dalam saja , ayo jangan sampai kau tumbang disini !"
hoseok mulai membantu taehyung memasuki rumah , yang secara kebetulan Dari arah tangga jihyo tampak terkejut saat melihat Taehyung di papah oleh hoseok dan langsung berlari kearah keduanya .
" Hoseok ada apa dengan taehyung ??"
Jihyo membantu hoseok untuk membawa Tae ke kamarnya di lantai dua . Sesampainya di kamar , taehyung di bantu perlahan oleh hoseok untuk berbaring dan beristirahat.
"Terimakasih hoseok " Ucap taehyung tanpa memperdulikan sang mama . Hoseok hanya bisa mengangguk dan berpamitan pulang setelahnya
" Aku pulang dulu kalau begitu , beristirahat lah ! Kau bisa menghubungi ku kapan saja " taehyung mengangguk setelah nya .
Setelah mengantar kepergian hoseok , jihyo kembali memasuki kamar putera pertamanya itu dan berjalan mendekat kearah taehyung , menatap wajah pucat sang anak dengan sendu
" Sayang kenapa bisa seperti ini humm ??"
Ucap sang mama lembut sambil mengelus Surai coklat legam milik taehyung . Taehyung menatap sang mama datar lalu menghela nafas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE GOES ON ☑️
Fanficaku yang di paksa untuk tetap baik-baik saja disaat aku benar-benar hancur