bab epilog

317 23 32
                                    

Satu minggu setelah pemakaman kedua tuan muda Kim , suasana duka masih terasa baik di kediaman keluarga Kim maupun di kediaman keluarga park . Semuanya nampak terlihat tak bersemangat untuk memulai hari kembali setelah kepergian sang bintang dan sang bulan yang menjadi semesta kedua keluarga ini .

Keluarga Kim, sepasang suami istri itu tengah  menyesali sikap tak adil pada salah satu dari putra kesayangan mereka dan keluarga park yang menyesal karena tak bisa mewujudkan semua keinginan sang pemilik mata segaris ketika tersenyum lebar itu .

Jihyo berjalan menuju lantai dua , memasuki kamar bernuansa biru muda yang biasa di tempati oleh si bungsu keluarga Kim . Disana ia melihat sebuah kotak berukuran sedang berwarna ungu berada di samping lemari pakaian sang anak .

Ada  banyak hadiah yang sudah terdapat nama untuk calon penerimanya , tak terkecuali untuk sang mama tercinta . Jemari lentik itu mengambil sebuah kotak berwarna merah hati dengan tali berwarna pink di atasnya .

Jihyo menghela nafasnya pelan, mencoba menahan isakannya ketika ia membuka isi dari kotak itu dan menemukan sebuah cincin berlian dengan hiasan bintang lengkap dengan bulan sabit di sampingnya , lalu tangan putih nya menemukan sebuah kertas yang terlipat di dalamnya

Dear mama

Annyeong mama , apakah mama menyukai cincin ini ?? Itu desainku sendiri saat beberapa waktu lalu berjalan-jalan bersama ibu ke pusat perbelanjaan.

Mama... terimakasih sudah melahirkan ku dan taehyung , terimakasih sudah menjadikan aku saudara kembar taehyung

Mama , aku tidaklah benar-benar marah . Maafkan Jimin yang sudah keterlaluan dengan mama, mama akan tetap menjadi satu-satunya mama untuk Jimin selamanya . Mama terbaik dari semua ibu yang aku miliki , terimakasih .

Maafkan Jimin , jika Jimin tidak bisa bertahan lebih lama dengan jantung rusak ini . Jimin sudah bahagia bisa bersama kalian semua

Jangan terlalu lama bersedih ya ma , aku akan menjaga mama dari atas sini .

I love you ma💜

Kim Jimin yang tampan

Isakan jihyo akhirnya pecah setelah selesai membaca surat dengan tulisan tangan dari sang putra, penyesalan nya kembali naik seakan menghimpit paru-paru nya hingga ia pun susah untuk bernafas .

Dirinya lantas melangkahkan kakinya keluar dari kamar yang masih tercium bau parfum favorit sang anak hingga bertemu sang suami , hyunjoong yang hendak menyusulnya keatas

Jihyo tak menghiraukan sang suami dan terus melanjutkan langkahnya menuju kamar yang berada di lantai satu , sedangkan sang kepala keluarga hanya menoleh setelah memastikan sang istri memasuki kamar mereka , ia pun melanglah masuk ke kamar Jimin .

Kamar yang meskipun sang anak itu sering bangun terlalu siang namun tetap rapi , kamar yang meskipun sang pemilik telah pergi bersama kedamaian tuhan namun aroma parfum nya masih terus tertinggal disana

Hyunjoong duduk di tepi ranjang king size milik sang anak dan menemukan kotak yang bertuliskan “for my papa”  lantas tersenyum lalu membukanya

Dear papa

Hallo paa, semoga papa menyukai jam tangan yang sudah aku siapkan sejak lama yaa. Maaf karena belum bisa menjadi anak yang baik untuk papa.  maafkan Jimin karena tidak bisa memberikan sesuatu yang membanggakan untuk papa

Paa

Jimin lelah , barang rusak ini semakin menyiksa Jimin . Dia semakin nakal di tubuh Jimin yang juga semakin lemah ini , jika papa sudah membaca surat ini artinya Jimin sudah kalah dengan benda nakal ini  yaa hehe...

LIFE GOES ON ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang