Anneth sedang asik menyiram tanaman di halaman belakang rumah, sambil bersenandung kecil dia menikmati kegiatan pagi harinya, kegiatan yang dia sukai sejak pindah kesini.
"Anneth!"
Deg
Tubuh Anneth menegang mendengar suara yang sudah lama tidak dia dengar, suara itu yang membuat dia hampir melihat kematian orang tuanya.
"Akhirnya aku menemukan kamu kembali." Ucapnya membuat Anneth bergetar ketakutan.
Deven melangkah maju kehadapan Anneth, dia tersenyum menatap wajah Anneth.
"Dev...." Lirik Anneth.
"Iya ini aku sayang." Kata Deven meraih tangan Anneth.
"Mam-"
"Sutt! Jangan teriak." Kata betrand mengarahkan jari telunjuknya kepermukaan bibir Anneth.
Raut wajah Deven berubah, bahkan raut wajah Deven berbeda dengan dulu, dia terlihat sendu dan penuh penyesalan.
"Aku minta maaf karena sudah buat kamu menderita-"
"Lebih baik kamu pergi Dev." Ucap Anneth berusaha untuk tidak terlihat ketakutan.
"Neth! Tolong dengerin penjelasan aku dulu." Kata Deven meraih tangan Anneth.
Anneth menarik tangannya dari Deven, dia mundur beberapa langkah menjauh darinya.
Deven mendekat dia bersimpuh berlutut di hadapan Anneth, kedua tangannya di satukan sebagai bentuk permohonan maaf.
"Aku mohon, dengarkan aku."
"Dev." Anneth terkejut melihat Deven bersimpuh di hadapannya.
"Apa perlu aku cium kaki kamu? Supaya kamu bisa maafin aku dan percaya jika aku menyesal telah menyia-nyiakan kamu." Anneth diam bingung harus berbuat apa.
"Tolong maafkan aku." Deven semakin menunduk membuat Anneth terkejut.
"Dev." Anneth menahan tubuh Deven dengan memegang kedua bahunya.
"Biarkan aku melakukannya." Kata Deven sambil menatap Anneth sedih.
Anneth menggelengkan kepalanya membantu Deven berdiri, biar bagaimanapun dia tidak suka melihat orang bersimpuh memohon di hadapannya.
"Jangan kaya gitu, aku tidak suka."
"Kamu memang wanita berhati berlipat neth, dan aku yakin masih ada diriku di hatimu." Anneth menatap kearah lain melepaskan tangannya.
"Tidak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, benarkan?" Ucap Deven.
"Aku juga merasakan hal itu." Lanjut Deven meraih tangan Anneth.
"Aku minta maaf karena telah mengorbankan kamu dan orang tua mu untuk membuka kedok betrand." Anneth langsung melihat kearah Deven mengerutkan keningnya.
"Iya. Dia ternyata berkhianat padaku, dia ingin membunuhku dan aku sengaja melakukan rencana itu untuk membuka kedoknya."
"Selain berusaha membunuhku, dia juga menjauhkan kita berdua, sengaja karena dia mencintai kamu." Lanjut Deven.
Anneth pikir Deven tidak tahu dengan perasaan betrand, tapi dia ragu dengan perkataan Deven, apa benar betrand berkhianat hanya karena ingin membunuh Deven.
"Maafkan aku sayang, aku tahu cara ku salah. Tapi tolong, percayalah." Ucap Deven begitu sangat dalam.
Tangannya menangkup pipi Anneth, menatap Anneth penuh kelembutan, seolah dirinya adalah korban dari semua rencananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Nona An (Bodyguard Triplek)
RomanceCinta bisa mengubah siapa saja, termasuk misi seorang bodyguard yang memiliki karakter dingin dan datar itu mengubah misi balas dendamnya kepada tuannya menjadi misi baru. Alfonsius Betrand Teguh Putra Onsu Anneth Dellicia Putri Nasution Untuk pemb...