gelap 2

293 29 0
                                    

Betrand baru sampai di mansion, dia melihat di atas kamar Anneth padam dan tidak menyala, dengan langkah lebar dia masuk kedalam mansion, melihat kondisi mansion juga dalam rumah lampunya mati.

Betrand langsung mengambil ponselnya menyalakan senter ponsel, dia sorot kearah dapur sambil memanggil maid.

"Asih!"

"Rena!"

"Hera!"

Tidak ada yang menyahut, betrand melangkah kembali dia menemukan anak tangga, langsung saja dia berjalan menuju anak tangga, soalnya baterai ponselnya habis.

"Sial!" Umpat betrand karena ponselnya mati.

Terpaksa betrand berjalan tanpa penerangan, dia meraba-raba mengingat jalan yang dia pijak, beruntung dia punya insting yang baik jadi tidak salah bijak.

Hingga pada akhirnya dia sampai di lantai atas, betrand melangkahkan kembali kakinya, sesuatu menabrak dada bidangnya, diikuti sebuah pekikkan.

Duk

"Aww!" Betrand menunduk berusaha melihat meski dalam kondisi gelap.

"Nona, apa ini anda?"

"Alf, kenapa mansionnya gelap?" Ternyata benar itu Anneth.

"Aku takut." Anneth langsung merangkul lengan betrand.

"Tenang nona, kita cari penerangan." Betrand berjalan satu tangannya dia gunakan untuk meraba-raba dinding.

Anneth mengikuti langkah betrand, dia masih setia menggandeng tangan betrand karena rasa takut, meminta perlindungan pada betrand.

"Kenapa mansion sebesar ini bisa mati lampu?"

"Tidak mungkin kan tuan mu tidak membayar listriknya?" Cericos Anneth terdengar sedikit kesal.

Betrand sampai tertawa kecil, beruntung kondisi saat ini gelap, jadi Anneth tidak melihat tawa tanpa suara miliknya.

"Sebentar nona, saya buka kunci loker dulu." Kata betrand melepaskan tangan Anneth.

Beralih Anneth memegang baju kemeja betrand, dia takut sampai meremas baju samping betrand.

Tit

Suara kunci loker terbuka, karena hanya betrand dan Deven saja yang bisa membuka akses di rumah ini.

Betrand mengambil satu kunci laci dengan insting yang diperkirakan, dia menutup kembali lokernya, beralih dia membuka lagi untuk mengambil batere.

Menyalakan batere tersebut untuk memberikan penerangan, sampai dia melihat wajah ketakutan Anneth berdiri di sampingnya sambil meremas bajunya.

"Mari nona aku antar kekamar."

"Ngapain?" Tanya Anneth Malah menatap betrand curiga.

"Saya akan mengecek listrinya, jadi anda diam di kamar."

"Saya haus Alf, makannya saya keluar." Kata Anneth.

"Biar nanti saya bawakan minum, anda masuk kekamar dulu."

"Baiklah." Ucap Anneth dengan rasa keberatan.

Dia berjalan mengikuti betrand masih memegang baju kemeja betrand, hingga mereka sampai di depan pintu kamar Anneth.

"Ini nona batere nya."

"Kamu bagaimana?" Tanya Anneth.

"Nona lebih membutuhkan, biar saya ke bawah tanpa batere."

"Yasudah, lain kali beli batere yang banyak, masa mansion sebesar ini tidak punya batere." Betrand mengangguk.

"Akan saya laksanakan."

My Love Nona An (Bodyguard Triplek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang