menginap 9

212 25 0
                                    

Sampai malam hari betrand dan Nayla masih berada di kediaman keluarga Anneth, orang tua mereka meminta agar betrand dan Nayla menginap satu hari saja di rumah mereka mengingat betrand baru berkunjung kembali setelah dia mengantarnya pindah kesini.

Betrand pindah tempat duduk saat Amir datang, dia ikut bersama Amir menuju meja bar, mereka duduk disana sambil menyaksikan kegiatan memasak Anneth, mamih Deby dan juga Nayla.

"Untuk sementara waktu kalian tinggal disini dulu, saya akan menyelidiki kembali kondisi Deven, takutnya nanti dia datang dan menyerang kalian kembali."

"Iya nak, terimakasih sudah membantu kami, entah bagaimana nasib kami nanti jika tanpa kamu." Betrand mengangguk dengan ekspresi datarnya.

"Jawab yang bener dong Tan, kebiasaan Lo jawab suka datang."

"Apa sih nay, emang muka gue gini." Kata betrand pada sahabatnya.

"Emang muka Lo itu cocoknya di pasang di dinding, plet datar kaya triplek." Timpal Anneth mengatai betrand.

"Apa sih kamu nyahut terus, cari perhatian aja." Kata betrand pada Anneth.

"Heh! Emang orang yang nyaut itu nyari perhatian doang? Engga ya, muka triplek."

"Gak jelas kamu, fokus aja masak nanti kena kuali." Kata betrand memperingati.

"Suka suka aku dong, mau masak sambil gini juga bukan urusan kamu." Betrand menghela nafas tidak merespon.

Sedangkan tiga orang lainnya yaitu orang tua Anneth dan Nayla hanya tertawa mendengar perdebatan mereka.

"Emang udah paling cocok kalian, nikahin ajak om Tante." Kata Nayla.

"Iya kayanya nay harus dinikahin, biar pada akur."

"Sekalian juga mamih udah mau punya cucu."

"Ihh! Amit-amit, gak mau aku nikah sama dia, mau jadi apa nanti muka anak ku." Ucap Anneth bergidig ngeri.

"Jadi tampan, dan cantik." Jawab betrand.

"Mimpi! Lo aja sana nikah sama pohon pisang."

"Mana ada, dasar cewek aneh."

"Lo tuh yang manusia aneh!" Kata Anneth menunjuk betrand.

"Aneh gimana? Aku normal, suka sama perempuan."

"Sama siapa?"

"Sama perempuan." Jawab betrand kembali.

"Iya perempuannya siapa?"

"Yang nanti jadi ibu dari anak-anak ku." Ucap betrand menatap dalam Anneth.

Anneth yang di tatap begitu langsung mengalihkan tatapannya sambil menahan salting.

"U....dah ahh! Debat sama Lo gak ada habisnya." Aliba Anneth sambil mengalihkan saltingnya.

"Bilang saja salting." Nayla Deby dan juga Amir melihat kearah Anneth.

Mereka tersenyum melihat pipi Anneth yang memerah, ternyata ucapan maut betrand jika sudah dikeluarkan akan mematikan.

"Mih, ini di taro di piring mana?" Tanya Anneth mengalihkan.

"Sayang itu sayur, mana mungkin di piring." Kata Deby menunjuk panci yang berisi sayur mendidih.

"I..iya maksudnya wadahnya Mih." Aliba Anneth.

"Saltingnya awet ya neth." Kata Nayla menggoda Anneth.

Anneth tidak menggubris karena berusaha untuk menyembunyikan rasa salting, dia langsung mencari-cari wadah untuk menyimpan sayur sop-nya.

My Love Nona An (Bodyguard Triplek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang