pulang 3

246 22 0
                                    

"aww!!"

Betrand melihat kearah tangga, baru saja tuannya sampai dia sudah mendengar pekikan Anneth kembali, betrand pura-pura tidak mendengar dia kembali mengecek berkasnya.

"Dev...sakit!"

"A..ku cumaawww!! Deven sakit."

Brak

Suara hentakan pintu kamar kembali mengalihkan perhatian betrand, dia berusaha untuk kembali fokus, namun tidak bisa, betrand memutuskan pindah tempat agar tidak mendengarnya.

**

Brak

Bersamaan dengan pintu tertutup keras Anneth terhempas jatuh ke lantai, Deven pelakunya hanya diam menatap bengis kearah Anneth.

"Kamu kenapa? Aku salah apa Dev?" Tanya Anneth menatap betrand sendu.

Deven mendekat, dia mencengkram rahang Anneth kencang, sampai membuat Anneth terpekik.

"Ap...pa...mau...kamu."

"Sudah ku bilang! Jangan injakkan kaki mu di depan pintu luar!" Bentak Deven marah.

"Apa kau ini tuli idiot?!"

"Sakit..." Isak Anneth saat Deven mencekram rahangnya kuat.

"Ini tidak seberapah dengan perbuatan orang tuamu Anneth." Desis Deven langsung menghempas Anneth.

"Kenapa kamu semarah itu Deven? Bukannya kemarin-"

Tok....tok....

Deven berdiri, dia menggeram karena seseorang dari luar mengganggunya, saat dia membuka pintu muncul wajah datar milik betrand.

"Tuan."

"Tidak bisakah kau menunggu? Aku tidak suka saat kegiatanku dengan dia kau ganggu."

"Maaf tuan." Betrand mendekat membisikkan sesuatu.

Deven yang semula ingin marah tidak jadi, karena dia mendengar alasan betrand datang mengganggunya.

"Kita bicara di ruangan ku." Betrand mengangguk.

Deven keluar lebih dulu meninggalkan kamar Anneth, betrand diam sejenak menatap Anneth yang ada dikamar duduk di lantai, dia mengangguk pamit untuk pergi.

Tidak mau membuat Deven marah dia langsung berjalan menuju ruangan Deven, disana dia sudah duduk siap mendengarkan informasi dari betrand.

"Keluarga Nasution saat ini sedang melakukan penerbangan ke kota ini tuan, katanya mereka siap untuk mengatur strategi." Kata betrand melaporkan.

Deven tersenyum mengepalkan tangannya, tidak sabar untuk membalaskan dendamnya.

"Akhirnya, tanpa ku paksa dia untuk datang dia sudah datang untuk menjemput ajalnya." Ucap Deven tanpa rasa ragu.

"Cepat siapkan untuk menyambut kedatangannya Alf, aku ingin saat dia mendarat semua rencana berjalan dengan mulus."

"Baik tuan."

"Sudah tidak sabar aku ingin melihat wajah tersiksa Anneth!" Ucap Deven dengan tatapan bengis kedua tangan saling mengepal.

"Aku juga ingin kamu mengurus semua jalannya acara pernikahan ku, aku tidak mau polisi atau siapapun mencium rencana kita." Perintah Deven kembali di angguki Betrand.

"Sekarang keluar dan kerjakan, kabari aku kembali jika ada kemajuan."

"Baik tuan." Betrand pamit undur diri dari ruangan Deven.

Dia menutup pintu ruangan Deven, saat berbalik betrand di kejutkan dengan kehadiran Anneth di belakangnya.

"No..na."

My Love Nona An (Bodyguard Triplek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang