Biasanya jam segini Deven suka datang berkunjung, maka dari itu Anneth sengaja di ladang menunggunya, mumpung mamih papihnya sedang tidak ada.
Iya tadi gula darah papihnya kambuh lagi jadi mamih dan Nayla mengantar papihnya ke klinik, sementara itu Anneth diam dirumah kata Nayla tidak boleh keluar rumah demi keamanan.
Maka dari itu Anneth putuskan untuk menunggu Deven di ladang saja, dia tidak sabar ingin mengatakan perasannya pada Deven.
Iya!
Anneth sudah memutuskan untuk memaafkan Deven, dan dia akan memulainya dari awal seperti yang Deven katakan kemarin.
"Sayang."
Anneth berbalik dengan semangat, senyumnya mengembang kala melihat Deven berdiri di hadapannya.
"Aku tahu, pasti kamu lagi nunggu aku kan?" Anneth mengangguk.
"Dan aku tahu keputusan kamu apa."
"Beneran?" Kali ini Deven yang mengangguk.
"Kok kamu kaya peramal sih, tahu segalanya."
"Satu hal yang gak aku tahu."
"Apa?"
"Di masa depan kita akan punya anak berapa." Ucapan Deven sukses membuat semburan merah di pipi Anneth.
"Kamu lagi apa?" Tanya Deven melihat Anneth membawa gunting besar.
"Ini, lagi guntingin tanaman yang mau bertunas."
"Boleh aku bantu?" Anneth mengangguk.
Deven mengambil parang di sambil Anneth, dia akan membantu Anneth merawat namannya.
"Aku gak nyangka orang seperti kamu mau kotor-kotoran kaya gini." Ucap Anneth melihat Deven membantunya.
"Kamu saja bisa kaya gini, kenapa aku tidak?" Sahut Deven.
Anneth benar-benar merasa senang, Deven begitu sangat cair padanya dibandingkan dengan Deven yang dulu, tidak bisa di pungkiri perasaan cintanya memang masih tetap untuk orang yang sama.
Anneth berdiri meletakkan gunting rumputnya, Deven yang melihatnya langsung bertanya.
"Mau kemana?"
"Bikin minum, kamu mau apa?"
"Umm... Biasanya kalau disini yang seger apa?"
"Es markisa mau?"
"Boleh." Anneth mengangguk.
Deven kembali melanjutkan pekerjaannya bersamaan dengan itu juga Anneth pergi kedapur untuk membuat minuman.
**
Betrand mengangkat telpon di rumahnya yang berdering, baru sempat menginjakkan kaki di rumahnya setelah beberapa hari berada di kantor, makan dan mandipun dia di kantor, baru hari ini dia sempat pulang.
"Iya halo."
"Lo gak kesini?"
"Kenapa? Gue baru pulang."
"Oh gitu, berarti keburu kita pulang."
"Lagi di mana kalian memang?"
"Di klinik, gula darah om Amir kambuh lagi."
"Anneth di rumah dan siapa? Gak kalian ajak kan?"
"Engga, kita tahu kok. Ada Mike sama Jovan di sana, tenang saja."
"Baguslah."
"Yaudah gue tutup dulu ya, ini lagi nunggu hasil tesnya."
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Nona An (Bodyguard Triplek)
Roman d'amourCinta bisa mengubah siapa saja, termasuk misi seorang bodyguard yang memiliki karakter dingin dan datar itu mengubah misi balas dendamnya kepada tuannya menjadi misi baru. Alfonsius Betrand Teguh Putra Onsu Anneth Dellicia Putri Nasution Untuk pemb...