Jarak tempuh dari rumah Anneth ke rumah sakit begitu sangat jauh sama jauhnya seperti kerumah betrand, belum lagi di daerah tempat Anneth tinggal tidak ada rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap.
Anneth duduk di belakang merangkul tubuh betrand, tangannya memegang dada betrand yang berdarah, tidak henti-hentinya darah itu terus mengalir.
"Cepat Mike!" Kata Anneth pada Mike yang membawa mobil.
"Iya nona, ini juga sudah kecepatan di atas rata-rata." Ucap Mike.
"Aku mohon bertahan." Lirih Anneth melihat wajah betrand sudah mulai pucat memutih.
"Nay! Ini gimana? Wajahnya makin pucat." Kata Anneth panik pada Nayla yang duduk di depan.
"Mike lebih cepat lagi, nyawa betrand dalam bahaya." Kata Nayla.
"Iya nona, ini sudah cepat."
Anneth menangis melihat kondisi betrand, bukan hanya baju betrand saja yang sudah habis terkena darah, bajunya juga ikut terkena darah, belum lagi darah yang ada di belakang kepala betrand.
"Aku mohon bertahan." Isak tangisnya.
Perjalanan yang di tempuh dengan kecepatan yang tinggi akhirnya membawa mereka sampai di rumah sakit Kota dengan selamat.
Nayla dan Mike langsung keluar dari dalam mobil Nayla memanggil dokter kedalam sedangkan Mike membuka pintu mobil belakang untuk membantu Anneth mengeluarkan betrand dari dalam mobil.
**
Beberapa dokter ahli bedah dan perawat menangani betrand di ruang operasi, berusaha mengeluarkan peluruh dari dalam tubuhnya, dalam waktu yang sudah di tentukan mengingat kondisi betrand mulai kritis karena kehabisan darah.
Kret
Dokter Rendy keluar dari ruang operasi untuk menemui keluarga pasien yang sedang dia tangani bersama tim.
"Keluarga pasien."
"Kami keluarganya dok." Ucap Amir mendekat.
"Anda ayahnya?"
"Iya." Jawab Amir mantap.
"Pasien membutuhkan donor darah, luka tembak dan luka di belakang kepalanya membuat pasien kehabisan darah." Jelas sang dokter.
"Apa golongan darahnya dok?"
"AB. Apa keluarga ada yang memiliki golongan darah yang sama?"
"Saya dok, saya golongan darahnya sama." Kata Mike pada dokter.
"Ambil saja darah saya untuk tuan saya dok."
"Baiklah, mari ikut saya." Kata dokter Rendy.
"Baik dok."
Anneth melangkah maju melihat dari kaca, dokter masih sibuk menangani betrand di dalam, lagi-lagi dia menangis mengingat kejadian tadi.
Benar-benar kejadian tragis
"Nak."
"Mih! Ini semua gara-gara Anneth."
"Sutt! Jangan bilang begitu." Ucap Deby memeluk putrinya.
"Lebih baik kita Sama-sama berdoa, biar betrand bisa melewati masa kritisnya." Kata Nayla.
Di ruang operasi betrand tengah berjuang melawan kritisnya di berdamai oleh sang dokter dan para perawat.
Titttt.........
Suara alat monitor terhubung pada tubuhnya terdengar nyaring, gambar di layar monitor menunjukkan perubahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Nona An (Bodyguard Triplek)
RomansaCinta bisa mengubah siapa saja, termasuk misi seorang bodyguard yang memiliki karakter dingin dan datar itu mengubah misi balas dendamnya kepada tuannya menjadi misi baru. Alfonsius Betrand Teguh Putra Onsu Anneth Dellicia Putri Nasution Untuk pemb...